Menjadi seorang ibu merupakan
titik balik terbesar dalam hidup gue.
Kalau boleh jujur sih ada
masa-masa ‘kegelapan’ dalam hidup gue, dimana saat itu gue terlalu asyik
berperan menjadi seorang Ibu, sampai-sampai ‘kelupaan’ menjadi diri sendiri. Ujung-ujungnya
gue jadi jenuh dengan rutinitas sehari-hari yang hanya berkutat di seputar
anak-anak. Hidup dengan cara seperti itu menurut gue sangat ‘tidak sehat’.
Dan karena kelelahan gue pun jadi
mudah tersulut. Ketika berada pada situasi yang tidak gue inginkan, sering
terlontar tuh sama anak ucapan seperti : Mama
udah keluar kerja demi kamu lho, Mama udah gak pernah jalan lagi ama temen-temen
Mama demi kamu lho, kamu kok gitu sih
sikapnya padahal Mama udah bela-belain gini lho sama kamu!
Berdasarkan pengalaman gue sih,
ketika kita berlebihan mencurahkan segala sesuatunya untuk anak-anak kita, maka
efek sampingnya adalah kita akan PAMRIH. Kita akan berbalik menuntut anak kita
untuk menjadi apa yang kita inginkan. Semacam gak ikhlas gitu sih.
Gue tahu itu, soalnya gue pernah
mengalaminya.
Untunglah masa itu sudah
terlewati. Gue menyadari bahwa saat itu gue hanya kurang pikinik, kurang selfi
dan kurang browsing. Dan sekarang sih udah insap hehe. Gue udah berhenti
menyalahkan anak-anak gue atas situasi apa pun yang sedang gue hadapi saat ini.
Gue percaya bahwa sebelum bisa menjadi
Ibu yang baik, kita harus mampu menjadi manusia yang utuh terlebih dahulu. Menjadi
bahagia adalah kuncinya. Ibu yang bahagia akan mampu menularkan perasaan
bahagianya kepada anak-anaknya. Happy mommy, happy children!
Saat itu barulah gue menyadari
betapa pentingnya ‘me time’ bagi seorang Ibu! Memiliki waktu berkualitas untuk
diri sendiri bukan berarti kita gak sayang sama anak lho, tapi merupakan salah
satu bentuk ikhtiar supaya kita bisa jadi ibu yang lebih baik dan lebih
bahagia.
Selain menjalankan rutinitas
sehari-hari sebagai Ibu, ada baiknya kita juga punya waktu buat diri kita
sendiri. Gue sangat mendambakan memiliki teman yang satu visi, satu aliran dan
satu frekwensi untuk mengisi kehampaan jiwa ketika sedang lelah *bahasanya
mulai derama!*