Setelah sekian lama nongkrong di draft, akhirnya postingan ini tamat jugak!
Terima kasih buat semua teman-teman yang udah menyemangati gue untuk lanjutin postingan ini yah. Maaf karena keterbatasan, gak semua komentar di blog, IG atau twiter bisa gua jawab. Tapi semua komentarnya gue baca satu-persatu dan bikin gue semangat kok. Makasih yah.
Sebelum lanjut membaca, gue sarankan untuk membaca part 1 -nya terlebih dahulu : Mengulik Seluk Beluk Pernikahan Melalui Drama Korea Because This is My First Life - part 1
Sebelum
masuk ke materi yang lebih mendalam tentang drama Because This is My First
Life, sebagai pembuka sekaligus pemanasan, maka saat ini gue akan membedah
topik kesayangan gue, yaitu second lead!
Hati
apa kabar hati? Udah siap kan untuk gue guncang-guncang? Bhahahaha.
Sesuai
janji gue di postingan sebelumnya, maka berdasarkan observasi dan pengamatan gue
selama ini, akan gue jabarkan berbagai jenis second lead yang biasa wara-wiri
di Kdramaland. Adapun berbagai karakter Second Lead dalam Kdrama menurut versi
Bibi Titi Teliti dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis :
Second Lead antara Ada dan Tiada
Dalam beberapa drama tertentu
Junghwan dari drama Reply 1988 dan Wang Yoo dari drama King in Love merupakan contoh ideal untuk second lead kategori ini.
Gue
telah beberapa kali jatuh ke dalam perangkap dan menjadi korban second lead
jenis ini. And I am telling you, it gives
you the new level of broken heart!
Nge-ship
second lead yang sudah jelas status dan asal-usulnya akan memberi waktu pada
hati lo untuk bersiap-siap. Tapi nge-ship second lead jenis Junghwan ini
ibaratnya kayak lagi diserang tiba-tiba. Hati lo bagai dirampas, dibejek-bejek kemudian dihempaskan begitu saja ke tebing
yang curam.
SAKIT
HATINYA BEDA BANGET DAN BERASA KAYAK LAGI DITYPU MENTAH-MENTAH! TOLONG YAH
WRITER-NIM, HATI AKU INI BUKANLAH SQUISHY YANG BISA KAU REMAS-REMAS SEENAKNYA
LHO!
Untuk
mencegah jatuhya lebih banyak korban patah hati untuk second lead jenis ini, saran
gue sih simple aja. Plis gak usah songong dan sok kuat menonton drama yang dari
awal gak dijelaskan siapa second lead-nya.
Jaga
dan lindungilah hati lo yang berharga itu baik-baik karena biar bagaimana pun
juga, kita tak akan pernah bisa melawan takdir yang telah ditetapkan oleh
penulis skrip.
Takdir
second lead memang perih.
Second Lead Penuh Tuntutan
Second
lead dengan penokohan seperti ini yang kayaknya paling sering beredar di
Kdramaland. Karakternya khas second lead banget.
Gue
tajir, gue ganteng, gue berkuasa dan gue sadar akan semua itu. Jadi elo HARUS
suka ama gue karena gue adalah lelaki yang paling sempurna di semesta raya ini dan
satu-satunya lelaki yang paling memahami isi hati lo! Ngerti lo?
Hah?!
APA? Jadi elo lebih memilih si first lead kampret tak berharga yang sering
menyakiti hati lo itu dibanding gue? Gak salah lo? Sini biar gue hancurkan dia,
biar elo bisa sadar siapa yang sebenernya elo cintai!
Udah
angkuh, congkak dan belagu tapi tetap aja CINTANYA KANDAS. Namanya juga second
lead! Merasa familiar dengan penokohan second lead yang kayak gitu?
Kita
bisa menemukan sifat second lead jenis seperti itu pada sosok Choi Young Do
dari drama The Heirs dan CEO Park Jung Wo di drama Temperature of Love.
Whoaaaa, jadi kangen Woobin :( |
Second
Lead yang Terlalu Sempurna dan Tak Tergapai
Second
lead model beginian sih yang menurut gue paling menguras hati. Gue udah
beberapa kali keceletot sama second
lead jenis ini dan rasanya memang tak tertahankan.
Karakternya
terlalu ideal dan too good to be true.
I cant help it. Ia sabar, penuh
pengertian, selalu siap menemani dan melindungi kapan pun dibutuhkan. Dan
ketika pada akhirnya ia harus melepas cintanya, maka ia pun akan dengan berjiwa
besar dan berlapang dada menerima kekalahannya.
Second
lead yang masuk ke kategori menyedihkan seperti ini menurut gue sih Jidwi di drama
Hwarang dan dedek Nam Gil di drama Go Back Couple.
Sinih dek, mending sama Tante aja yuks! |
Contohnya
saja karakter Jidwi di drama Hwarang merupakan Raja Shilla yang memang tak
mungkin menikah dengan rakyat jelata. Sedangkan di drama Go Back Couple, udah
jelas lah yah pasangan menikah yang bermasalah sudah sepantasnya untuk rujuk
kembali apalagi bila memiliki anak, jadi Nam Gil memang sudah tak mungkin
memiliki Ma Jin Jo.
Tapi
entah mengapa walaupun otak gue sudah berkali-kali menjelaskan fakta tersebut
pada hati gue, tapi hati gue bandel banget dan terus-terusan mendambakan si
second lead.
Hey,
hati! Elo nurut sama otak aja bisa gak sih? Biar hidup gue bisa lebih mudah? Memang
hanya mereka yang berhati tangguh sajalah yang pantas mencintai para second
lead.
Tertanda,
Ketua Paguyuban Pecinta Second Lead cabang Ciwastra *yang tertarik mau ikutan
gabung boleh dm, iuran tahun pertama diskon 12.5 persen kalo daftar sebelum
tahun baru yak!*
Second Lead Istiqomah
Sepertinya
dia adalah second lead jenis terbaru, karena gue baru menemukannya dalam sosok
Han Woo Tak di drama While You Were Sleeping.
Dia
adalah tipe second lead yang mencintai dalam hening.
Ia rela dengan tulus dan ikhlas menyimpan cintanya rapat-rapat demi persahabatan dan kebahagiaan sang gebetan. Memendam cinta jaman jigeum mah emang cukup dieksekusi dengan cara nge-save foto bayangan bareng gebetan buat dijadiin lockscreen doang.Kamu kok kayak payung sih, teduh banget. Jadi pengen di-akad-in 😍😍 pic.twitter.com/gOEu8zNw91— Erry Andriyati (@ebibitititeliti) October 20, 2017
Di
tengah gempuran para karakter second lead yang semakin banyak tuntutan dan
membuat hati gundah, sosok second lead yang berbeda seperti ini terasa
menyegarkan sukma.
Sungguh
tokoh second lead yang memiliki ahlak mulia dan layaq menjady panutan bagi kita
semuwah.
Second Lead yang Sesuai Porsinya
Menurut
gue sih, second lead dalam drama Because This is My First Life termasuk dalam
kategori ini. Akan gue bahas second lead male dan female-nya sekaligus yah,
khusus untuk drama ini aja.
Second lead Male di drama Because This is
My First Life
Sebelumnya
gue merasa sedikit terkecoh dan beranggapan bahwa drama ini gak ada second
lead-nya, karena tokoh tersebut gak nongol sama sekali di posternya. Makanya
sempat terkesiap ketika tiba-tiba menemukan tokoh Boknam si brondong memikat
berlesung pipi nongol di sekitar eps 9.
Dia
muncul secara mengejutkan dan sempat mengobrak-abrik ketenangan gue dalam
nge-drama karena kutak sanggup kalo harus membagi cinta lagi *EMANGNYA ELO JIHO!*
Kepribadiannya
yang bertolak belakang dengan Se Hee membuat ritme menonton kita jadi makin
seru. Pada point tertentu ketika mendengarkan bacotnya Boknam tentang betapa
kita harus menikmati hidup ini sebebas-bebasnya, gue jadi sempat mikir betapa
membosankannya Se Hee yang semua aspek dalam hidupnya harus serba terencana dan
tertata rapi hahaha.
Tapi
seiring berjalannya episode, gue semakin yakin bahwa walaupun Boknam ini secara
visual sangat memikat dan memiliki pemikiran yang mencerahkan, YOLO – You Only
Live Once – tapi somehow, secara tingkat emosional dia kurang cocok untuk
disandingkan dengan Jiho, menurut gue lho yah! Gue yakin banget Boknam gak
bakal nyambung kalo diajak diskusi ama Jiho tentang Room 19 hahaha.
Jiho
butuh lelaki yang punya tingkat kepekaan dan sensitifitas level tinggi untuk
bisa mengimbangi jalan pikirannya. Boknam terlalu nyantai dan free spirit,
sementara Jiho punya sisi serius – deep thinker yang hanya bisa diimbangi oleh
cowok type analitis seperti Se Hee.
Gue
senang sih pada akhirnya tuduhan stalker untuk Boknam hanyalah kesalahpahaman
semata. Gak tega banget sih cowok semurni dan setampan itu kalo dikasih peran
stalker hahaha.
Untunglah
posisi second lead di drama ini sudah sesuai dengan porsinya. Not overpowering.
Bukan sebagai pengguncang hati, tapi justru berperan untuk memperkuat cinta mereka.
Kemunculan Boknam membuat Se Hee menyadari perasaannya kepada Jiho dan
menimbulkan rasa protektif.
Dan yang
terpenting adalah membuat Se Hee akhirnya sadar bahwa keselamatan Jiho jauh
lebih penting dari pada spion motor Harley! Bhahahahaha
Second lead female di drama Because This is
My First Life
Baiklah,
gue akui saja dengan terus terang bahwa selama ini sebenarnya gue tergabung
dalam golongan penonton sesat yang seringkali mencerca para second lead female.
Abis gimana dong, soalnya kelakuan mereka itu ngeselin banget dan bikin gue
jadi berhasrat untuk ngebanting botol minum Tupperware gue yang belum lunas
cicilannya itu. *aniwey yang gue cerca karakternya lho yah, bukan orangnya*
Iya,
aku memang senista itu. AKU HINA!
Bahkan sebelum tokoh second lead female di drama ini nongol pun, cuma baru diceritain doang nih, gue sudah bertekad untuk membencinya dengan sepenuh hati. Seriusan! Cobak dong elo bayangin, cewek kejam macam apa yang tega membuat Se Hee patah hati sampai 12 tahun!?
Bahkan sebelum tokoh second lead female di drama ini nongol pun, cuma baru diceritain doang nih, gue sudah bertekad untuk membencinya dengan sepenuh hati. Seriusan! Cobak dong elo bayangin, cewek kejam macam apa yang tega membuat Se Hee patah hati sampai 12 tahun!?
12
tahun itu bukan kurun waktu yang singkat lho. Sebagai informasi aja, 12 tahun
itu adalah jangka waktu yang dibutuhkan oleh seorang anak untuk menyelesaikan
program pemerintah wajib belajar lho. Lo bayangin dong, 12 tahun itu berarti lo
udah bisa lulus SD-SMP-SMA dan bisa langsung ujian masuk SPMB.
12
tahun itu waktu yang terlalu lama untuk patah hati! Terlalu lama! Gue sih udah
ngebayangin bahwa mantannya Se Hee ini tipe mantan yang biasa kita hujat di
Rumah Uya Kuya itulah. POKOKNYA SEGENAP PARTIKEL DI SEKUJUR TUBUH GUE SUDAH
SIAP UNTUK MEMBENCINYA HABIS-HABISAN!!
🌸 takdir 2nd lead male : dipuja & didamba seantero timeline— Erry Andriyati (@ebibitititeliti) November 14, 2017
🌸 takdir 2n lead female : dikutuk, dicerca & dicaci maki seantero timeline#BecauseThisIsMyFirstLife pic.twitter.com/WDKIEX9PlF
Kemudian si mbak-nya nongol!
Trus
masangin anting buat Jiho!
Lalu
bantuin Jiho buat balas dendam sama rekan kerjanya yang kurang ajar itu!
HATI
GUE PUN LULUH DAN TERPIKAT! GAK BISA MEMBENCI DIA!
*yah, gimana dong tekad gue untuk ngebenci
orang kok cuma segitu doang?*
Untunglah
karakter mantan Se Hee ini gak dibikin bitchy seperti para second lead female
pada umumnya, karena gue gak akan rela kalo Se Hee pernah terpikat dengan cewek
tipe seperti itu.
Dan
yang paling gue suka dari mbak mantan ini adalah dia berbaik hati untuk memberikan
closure kepada luka yang masih menganga di hati Se Hee. Di surat perpisahan
yang terselip dalam buku puisi, tertulis kalimat kutukan : Don’t ever love
someone, you don’t have the right to love. Semacam disumpahin gitu. semoga elo
menderita selamanya.
Tapi
untunglah pada akhirnya mbak mantan mencabut kutukannya dan mengucapkan kalimat
sakti : semoga elo bahagia!
Mengulik Seluk Beluk Pernikahan ala Se Hee
& Jiho
Apabila
di tulisan sebelumnya gue menceritakan tentang awal muasal bagaimana pasangan
ini terlibat dalam sebuah pernikahan tanpa cinta, maka di sini gue akan
membahas dengan lebih dalam lagi tentang gimana rumitnya kehidupan mereka
ketika benih-benih cinta mulai tumbuh dengan canggung tapi manis di antara
mereka.
Pada
awalnya, kita menganggap bahwa Se Hee adalah mahluk yang tak paham makna cinta
karena sikapnya yang selalu dingin dan acuh. Tapi ternyata kita salah besar.
Ia
pernah jatuh cinta dan SANGAT mengerti tentang cinta, itulah makanya ia
bersikap sangat hati-hati dan kalkulatif dalam menghadapi kelakuan Jiho. Se Hee
jelas-jelas tahu bahwa Jiho menyukainya, tapi setiap kali Jiho melangkah untuk mendekat
maka ia akan menepisnya dan menggunakan perisainya sebagai tameng. Ia akan
berbicara dengan nada acuh seolah tak perduli, formal speech dengan nada yang
teramat sopan.
Salah
satu contoh kasusnya adalah pertengkaran
pertama mereka setelah berumah tangga.
Gak penting banget sih cuma ketimbang masalah kucing doang tapi Jiho malah dianggap lancang dan telah melanggar batas privacy. Seketika itu juga mekanisme pertahanan ala Se Hee secara otomatis terbangun dengan sendirinya. Ia akan menutup diri, berusaha menekan emosinya dan membangun dinding tinggi di sekelilingnya dengan tujuan menjauhkan Jiho dari dirinya. KZL BAT YA ALLAH!Pertengkaran pertama dlm rumah tangga absurd couple : gara2 kucing 😭— Erry Andriyati (@ebibitititeliti) October 25, 2017
Sungguh masalah prinsipil yg dapat menimbulkan keretakan suami istri pic.twitter.com/4vXvQqYVTH
Tapi
ketika Jiho membalas tindakannya dengan cara menjaga jarak juga, Se Hee justru
malah berbalik dan mulai merasakan debar-debar ketidaknyamanan di dalam
hatinya. Rasa posesif dan protektif mulai muncul ke permukaan. Hah! Baru tau
rasa lo!
Nih
Se Hee gue kasih tahu yah, yang namanya cinta mah sukanya datang menyelinap
diam-diam tanpa disadari sampai akhirnya bersemayam di dalam hati. Ketika sadar,
biasanya sih udah terlambat karena elo sudah terlanjur terperosok dan tak bisa
berkutik dari cengkeraman cintanya. MAKAN TUH NEOCORTEX!! BHAHAHAHAHA.
Yang
paling gue suka dari drama ini adalah pertumbuhan setiap karakternya terasa
sangat nyata sampai-sampai membuat gue merasa tersentuh. Banyak drama yang
menurut gue plotnya udah oke tapi character
development-nya terasa gak masuk akal dan kayak dibuat-buat gitu. Kalau
terjebak dengan drama kayak gitu, biasanya sih sepanjang nge-drama gue akan nge-dumel
dan mempertanyakan setiap keputusan yang diambil oleh si karakter hahahaha
*penonton sok idealis dan kebanyakan aturan*
Gue
semacam terharu menyaksikan pertumbuhan karakter Nam Se Hee yang awalnya menutup
diri, selalu sopan, menjaga jarak dan menyangkal abis-abisan perasaan cintanya
untuk Jiho, sampai akhirnya ia ditinggal oleh Jiho. Ketika menyadari bahwa
cintanya telah pergi ia pun tenggelam dalam lautan duka, mengurung diri dalam
kegelapan kamar dan meratap pilu karena tak kuasa terbelenggu rindu.
Ketika
menonton adegan ini, hati gue tuh semacam terbelah antara pengen puk-pukin dia
tapi pengen toyor-toyorin palanya jugak sambil bilang : Syukurin lo!
DITINGGAL KE MONGOLIA GITU LHO! |
Iya
lah, yang namanya emosi mah biar kata diumpetin sampai segimana pun jugak gak
bakalan pernah bisa hilang. Ingat, emosi itu bukanlah gunting kuku atau kunci
motor yang kalo lupa naro bisa menghilang begitu saja. Bukan! HARUS BISA
MEMBEDAKAN DONG! *aing sering banget ilang kunci motor & gunting kuku euy*
Selama
ini Se Hee telah menyimpan sebuah bom waktu di dalam hatinya yang dapat meledak
kapan saja. Dan pemicunya ternyata adalah kehilangan Jiho. Bahkan saat itu
dengan impulsif ia memutuskan untuk menjual apartemen kesayangannya dan memilih
untuk tinggal di rooftop yang sempit.
Rencana
Se Hee yang sudah tersusun rapi yaitu membayar cicilan KPR selama 30 tahun
kemudian mati dengan tenang di ruang apartemen kesayangannya yang memiliki
ventilasi sempurna itu langsung buyar dan hancur berantakan.
Ternyata
hal-hal yang saat ini menurut lo sangat penting, gak akan ada artinya sama
sekali kalo lo telah kehilangan orang yang elo cintai. Itulah yang dinamakan
kekuatan cinta! Sejak dulu begitulah cinta, penderitaannya tiada akhir. Kosong
adalah isi dan isi adalah kosong! *Ini kenapa dialog kera sakti jadi kebawa
kesini sih, gara-gara si Lee Seung Gi sih ah!*
Berbagai
Kutipan, Narasi dan Dialog
Seperti
yang kita ketahui, di drama ini bertaburan berbagai kutipan, narasi dan dialog
berharga yang mampu membuat kita merenung dan berkontemplasi tentang makna hidup sembari menatap
gorden ruang tamu. Akan gue bahas sebagian saja yang menurut gue sangat
berkesan dan relate dengan gue secara personal.
what a beautiful wedding |
Percakapan tentang Kebahagiaan
Tunnel – Terowongan
Selama
hampir 2 dekade gue nge-drama, sepertinya adegan pernikahan di drama Because
This is My First Life harus gue nobatkan sebagai adegan pernikahan ter-cetar
seantero Kdramaland. Menurut gue lho yah!
Perasaan
gue campur aduk ketika menyaksikan adegan tersebut, terutama semua adegan yang
melibatkan ibunya Jiho. Kebahagiaan ibu Jiho bercampur dengan kebimbangan khas
seorang ibu ketika harus melepaskan kepergian anak perempuannya.
Awalnya ibu Jiho menyelipkan sepucuk surat di tas Se Hee yang kemudian ditemukan oleh Jiho dan menyebabkan ia menangis tersedu-sedu tanpa henti. Sampai akhirnya Se Hee tiba, mengulurkan tangannya dan berjanji akan menemaninya berjalan menuju pelaminan.Just finished watching : THE MOST EMOTIONAL WEDDING SCENE IN KDRAMA HISTORY! 😂😂— Erry Andriyati (@ebibitititeliti) October 24, 2017
*nangis tersedu2 di ending* #becausethisismyfirstlife pic.twitter.com/CPohcVlPTh
Tapi
adegan yang paliiiiing gue suka justru adalah percakapan singkat antara Se Hee
dan ibu Jiho, ketika ibu Jiho memberikan obat karena Se Hee mimisan.
Saat
itu, Se Hee mengucapkan bahwa Jiho adalah seorang wanita yang kuat penuh tekad dan
pasti akan mengambil keputusan-keputusan yang akan membuat dirinya bahagia. Dan
apa pun keputusan itu, Se Hee berjanji untuk selalu mendukungnya dan tak akan
menghalanginya.
Se
Hee minta maaf kepada ibu Jiho karena gak bisa menjanjikan hal-hal yang besar
seperti berjanji untuk melindunginya atau membahagiakannya. Hanya sebatas itu
saja yang bisa ia janjikan. Saat itu Ibu Jiho mengucapkan sesuatu yang menurut
gue sih sangat berharga dan membuat gue terkesan.
Ibu
jiho menjawab, “Kenapa harus minta maaf?
Hanya karena kamu menikah dengannya bukan berarti kamu harus membahagiakannya. Siapa
sih yang bisa membuat orang lain bahagia? Asal saling mendukung aja udah cukup
kok!”
Lagi-lagi
gue merasa relate banget dengan ucapan Ibu Jiho. Yeoksi, she is a a woman with full of wisdom.
mau dibikinin sop ular atuhlah plis! |
Entah
mengapa menurut gue sih, ucapan gombal saling membahagiakan pasangan adalah
sesuatu yang sebetulnya gak perlu untuk dilakukan karena emang gak mungkin. Sia-sia
belaka. Sekali lagi ini murni menurut pendapat gue lho yah dan elo boleh aja
untuk gak setuju kok. Bebas!
Pada
hakikatnya kita gak bertanggung jawab untuk kebahagiaan orang lain walopun
pasangan kita sendiri, karena kebahagiaan bukanlah sesuatu yang bisa kita
berikan begitu saja. Happiness is a state
of mind.
Sekeras
apa pun kita berusaha, sebaik apa pun kita, apa pun yang kita lakukan, kita gak
akan mampu membuat orang lain bahagia. Demikian juga sebaliknya gak usah
berharap untuk dibahagiakan oleh pasangan kita. Karena yang bisa membuat diri
kita bahagia, hanyalah diri kita sendiri.
Jiho is a lucky daughter |
Gue
sudah menikah hampir 15 tahun dan merasakan banget kebenaran ucapan ibu Jiho
tersebut. Ketika elo berusaha untuk membahagiakan seseorang walopun itu adalah pasangan
lo sendiri, maka lama kelamaan elo akan merasa lelah sendiri. Yang bisa kita
lakukan hanyalah berusaha mencari cara untuk merasa bahagia dan gak menghalangi
pasangan kita untuk melakukan sesuatu yang membuatnya merasa bahagia.
Sikap
Abah yang membebaskan gue untuk nge-drama sepuasnya dan spazzing di socmed tentang
bias sesuka hati adalah cara dia mencintai gue. Kalo cara itu ternyata membuat
gue merasa bahagia, maka dia memberikan ruang bagi gue untuk melakukan apa yang
gue suka.
Dan
ketika kita merasa bahagia, maka hal itu akan terpancar dengan sendirinya dan membuat
orang-orang di sekeliling kita pun merasa bahagia pula. Itu aja sih. Happiness is contagious.
Tunnel – Terowongan
Pada
eps 4 ada kejadian yang kurang menyenangkan antara Jiho dan salah satu rekan
kerjanya. Hal tersebut menyebabkan Jiho harus lari terbirit-birit keluar dari
rumah hanya dengan menggunakan baju tidur saja. Ia merasa shock karena
diperlakukan sebagai mahluk yang tak berharga. Dapat dikatakan bahwa saat itu
mungkin merupakan titik terendah dalam hidupnya.
Dengan gontai ia melangkah
tak tentu arah dan merasa sangat putus asa. Saat
itu terjadilah sebuah monolog menarik yang diucapkan ketika ia sedang berjalan
dengan perasaan gamang menelusuri sebuah terowongan.
Monolog
tersebut diucapkan dengan voice over “When
I decided to live my dream, I thought that from now on my life would be a dark
tunnel which I walked alone. But I didn’t realize how dark it would be. I
didn’t know how lonely I would be”
JLEB-JLEB-JLEB!
I feel so relate!
Adakah
di antara elo yang mungkin pada saat ini sedang merasa terjebak dengan suatu
keadaan atau situasi tertentu yang membuat lo merasa sesak? Elo merasa sudah
melakukan segala sesuatunya sesuai dengan aturan? Elo sudah mengerahkan segala
daya dan upaya untuk mencapai tujuan? Tapi berasa mentok?
Jiho merasa putus asa meraih impian! |
Atau
mungkin pada akhirnya elo sudah berhasil tiba disana. Elo berada di tempat yang
sudah menjadi tujuan lo selama ini. Tapi kok ternyata kayak gini? Kenapa
hasilnya cuma gini doang? Apakah selama ini gue cuma buang-buang waktu aja?
Apakah jalan gue bukan di sini?
Jiho
sudah berjuang sekuat tenaga untuk menjadi penulis skrip yang selama ini
dimimpikannya. Dan ketika berhasil mencapai cita-citanya ia pun dengan tak
kenal lelah mendedikasikan semua energinya untuk menjadi penulis skrip terbaik,
tapi ternyata hasilnya cuma gitu-gitu doang.
Cuma
mentok jadi asisten penulis skrip dan nulis tentang product placement doang.
Segitunya dapet kesempatan untuk menulis cerita, ternyata disabet gitu aja sama
mantan atasannya dan diperlakukan dengan tidak hormat sama rekan kerjanya.
kenapa hidup gue cuma mentok jadi penulis adegan di Subway? |
Ada
masa-masa penuh kebimbangan dimana gue merasa kok hidup gue cuma gini-gini
doang dan kayaknya gak berharga banget. Pada saat-saat seperti itu biasanya
kita akan mulai meragukan diri kita sendiri. Kita pun akan mulai mempertanyakan
keputusan-keputusan yang telah kita ambil di masa lalu.
Apakah
Ini beneran jalan yang harus gue tempuh? Apakah ini merupakan sebuah tantangan
yang harus gue lalui untuk maju terus? Atau ini merupakan suatu pertanda bahwa
sebenernya jalan gue bukan disini dan gue harus berbalik arah?
Ya
ampun, gue paham banget pergulatan dan kebimbangan Jiho pada saat itu,
karena
gue pernah mengalaminya sendiri. Gue senang pada akhirnya Jiho berhasil
mengatasi pergumulan itu dan mengambil keputusan untuk bangkit dan
menulis kembali.
Gue
yakin di luar sana banyak juga penonton yang sama seperti gue, merasa
relate dengan adegan & dialog ini karena pernah atau sedang
mengalaminya. Gue hanya bisa mendoakan dan mengirimkan virtual hug semoga elo juga berhasil melaluinya yah. gak usah khawatir, semua akan baik-baik aja kok. Tetap semangat yah!
Skinships and Emotional Kissing Scene
Duh,
gimana dong sepertinya SEMUA skinship yang ada di drama ini kental dengan
balutan emosi. Jadi nontonnya berasa emosional gitu!
Mungkin
karena penokohan Se Hee yang sepanjang nge-drama dibikin dingin, sopan dan
tanpa ekspresi, maka setiap kali terjadi skinship di antara mereka, hati gue
tuh selalu aja bagaikan berhenti berdetak sepersekian detik saking deg-degannya
bhahahaha.
Ditambah lagi chemistry yang melimpah ruah di antara mereka, bahkan cuma menonton adegan gandeng
tangan aja hati gue tuh suka mendadak berdesir dan bergemuruh tak kuasa menahan
gelombang perasaan yang berkecamuk.
Intinya
sih gue suka sama semua adegan skinship lovey-dovey yang ada di drama ini,
karena sesuai banget ama karakter mereka. Dan sulit bagi gue untuk milih satu aja
buat dibahas. Tapi kalo dibahas semua, postingan gue harus dibikin berapa part
cobak, ini aja sebenernya udah kepanjangan banget hahahaha.
Gue suka adegan penuh emosi ketika Se Hee menganggap kehadiran Jiho di hadapannya hanyalah sekedar mimpi belaka dan dengan berlinang air mata mengungkapkan betapa hancur hatinya karena kepergian Jiho.
Gue
juga suka adegan sopan santun penuh tata krama dimana mereka saling minta ijin terlebih dahulu
sebelum mulai nyosor dan gimana mereka mikir dulu sejenak sebelum meng-iyakan dengan
nada lirih dan sendu.
this is what we called handporn yeorobun! |
Gue suka adegan penuh emosi ketika Se Hee menganggap kehadiran Jiho di hadapannya hanyalah sekedar mimpi belaka dan dengan berlinang air mata mengungkapkan betapa hancur hatinya karena kepergian Jiho.
Ini semua hanya mimpi, cray! |
Gue juga
suka adegan Jiho yang pura-pura tidur duluan saking gugupnya tapi ketika membuka
mata, ternyata Se Hee sedang menatapnya dengan sangat intim, dengan jenis tatapan yang
bikin meleleh gitu lah. Saat itu hati gue mulai berdentum & bergejolak
seakan-akan sedang menyaksikan perbuatan yang tak senonoh. PADAHAL MEREKA CUMA
TATAPAN DOANG! Imajinasi lo itu
tolong yah dijaga!
Bed scene ala Se Hee & Jiho :— Erry Andriyati (@ebibitititeliti) November 23, 2017
🌸 makan jeruk
🌸 ngebahas novel
🌸 minta ijin untuk saling nyentuh
🌸 ngambil bir ke kulkas
🌸 ngorok
Penonton : cuma bisa gigit2 bantal saking gemesnya 😅😅 pic.twitter.com/2SlNYmCjvB
Tapi
tentu saja adegan pantai harus dinobatkan sebagai the most emotional kissing scene
in this drama!*YAELAH
KATANYA GAK MAU DIBAHAS SEMUA, TAPI TETAP AJA MALAH DIBAHAS SEMUA! DASAR
BLOGGER LABIL LO!*
Menurut
gue sih hal paling signifikan dalam sebuah kissing scene adalah bagaimana
caranya sutradara & penulis skrip mampu mengkombinasikan berbagai faktor
antara dialog, ekspresi, angle pengambilan gambar, background music dan jutaan
detail remeh-temeh kecil lainnya, sehingga pada akhirnya mampu menciptakan suasana yang bisa membangun
emosi penonton.
DAN
GUE HARUS MENJURA KEPADA PD-NIM & WRITER-NIM KARENA MEREKA BERHASIL
MELAKUKANNYA!
Diawali
dengan curhatnya Se Hee tentang salah satu puisi yang ia sukai, yang mana
merupakan sebuah pertanda kecil bagi Jiho bahwa ia mulai membuka sekelumit isi
hatinya.
Gue
rasa saat itu jiwanya mulai sedikit rapuh akibat kelelahan fisik sehabis kerja
rodi bikin kimchi, ditambah lagi dipaksa untuk menenggak bergelas-gelas
makgeoli sehingga kemunculan Jiho yang bening dan jernih itu bagaikan mata air
pegunungan di hamparan gurun pasir hahaha.
Perbincangan
mereka di pantai sesungguhnya penuh dengan berbagai simbol dan bahasa yang
serba tersirat.
Tapi Jiho menanggapi curhatan tersebut dengan
teramat bijak. Mungkin karena Jiho sebenarnya sudah mengetahui bahwa Se Hee
pernah patah hati dengan begitu dalam. Ia mencoba menyemangati Se Hee dan
mengucapkan kalimat pendek bahwa, “Hanya karena elo pernah hidup kemaren, bukan
berarti elo jadi tahu segalanya tentang hari ini kan? Jadi gak perlu sotoy dan
nyama-nyamain semuanya deh”
langsung berbinar-binar melihat kehadiran Jiho yang menyegarkan |
Se
Hee menceritakan tentang puisi kesukaannya ketika berusia 20-an dan ia berkata
bahwa saat itu ia tak begitu paham artinya. Dan setelah tahu artinya, dia jadi merasa
gak sanggup lagi untuk suka sama puisi tersebut. Lalu ia berkata, “Ada hal-hal
tertentu yang gak bakalan sanggup lagi untuk elo jalani, kalo elo udah paham
artinya!”
Okay,
Jadi Se Hee sedang bermain perumpamaan dan menganalogikan puisi tersebut dengan
cinta. Menurut dia cinta itu menyakitkan dan dia merasa gak akan sanggup lagi
untuk menjalaninya karena sudah pernah mengalami gimana sakitnya. Love hurts!
Well,
that is not true Se Hee-nim! Loneliness hurts, rejection hurts, losing someone
hurts. But love aint hurt! Don’t be confused please!
Se Hee : Love hurts :( |
Jiho
pun menambahkan, “Contohnya aja walopun elo udah pernah lihat pantai, tapi saat
ini adalah pertama kalinya elo lihat pantai bareng gue kan? Dan rasanya beda
kan? Begitu juga dengan pernikahan kita, first kiss kita. Karena setiap moment
yang kita alami bersama, adalah untuk pertama kalinya. Jadi pastilah akan beda
rasanya!”
Kemudian
Se Hee menatap Jiho dengan tatapan penuh cinta karena Jiho telah mengatakan
semuanya tepat pada sasaran. Ucapan Jiho sepertinya telah memberikan kehangatan
di hati Se Hee yang selama ini membeku.
Melalui drama ini kita jadi mengetahui betapa besarnya kekuatan sebuah ucapan. Betapa
kekuatan ucapan dapat membunuh, dapat membuat lo mati rasa selama 12 tahun. Tak
bisa menghapusnya walo sekuat apa pun lo berusaha. Tapi bagaimana kekuatan ucapan
juga ternyata dapat menyembuhkan.
Jiho : Love hurts? Jangan sotoy plis! hanya karena lo hidup kemaren bukan berarti lo tahu semua tentang hari ini! |
Ada
sebuah narasi yang diucapkan oleh Se Hee, tapi gue lupa eps berapa. Saat itu
dia melakukan monolog dan bertanya pada diri sendiri sejak kapankah tepatnya ia
mulai merasa perduli dan khawatir pada Jiho? Dan ia kemudian menyadari bahwa ternyata
semuanya berawal dari sepercik kehangatan dalam setiap ucapan Jiho.
Kehangatan
tersebut menumpuk kemudian menembus dan merasuk ke dalam hatinya. Dan secara perlahan
membangkitkan kembali debar di hatinya yang selama ini ia pikir sudah beku.
OMG!OMG!OMG!
DIALOGNYA KENAPA DALAM BANGET YA ALLAH!
Dalam
hal ini menurut gue sih, penulis skrip dan sutradara udah BERHASIL banget
membangkitkan emosi para penonton. Sehingga ketika pada akhirnya kissing scene
itu terjadi, emosi kita pun semakin meluap hingga ke puncaknya. Dan semuanya menjadi terasa
natural dan memang sudah seharusnya terjadi.
chemistry overload! Penonton : gigit-gigit bantal |
AKU
BAGAIKAN SEONGGOK HATI TAK BERHARGA YANG HAUS KASIH SAYANG KETIKA MENYAKSIKAN
ADEGAN INI! THIS COUPLE DEFINTELY TAKE BAPER TO THE NEXT LEVEL!
Beautiful EndingMenurut gue sih yang paling menarik tentang drama ini selain semua karakternya terasa nyata karena jauh dari sempurna dan memiliki lukanya masing-masing, juga karena drama ini berhasil membuat para penonton baper secara konsisten dari awal sampai akhir nge-drama. Karena baper adalah koentji!
Banyak
drama yang seru di bagian awal tapi biasanya mulai kedodoran ketika menjelang
pertengahan karena kesulitan menjaga ritme. Banyak sih, tapi gak usah gue
sebutin lah yah nama dramanya hahahaha.
Endingnya
pun menurut gue cukup manis. Walaupun pada awalnya gue agak khawatir karena
drama ini tayang di TVN, tapi untunglah sepertinya kali ini mereka sudah insyaf
dan memberikan ending yang beradab dan sesuai dengan kaidah per-drama-an pada
umumnya. Subhanallah yah.
Subhanallah, endingnya sudah sesuai dengan kaidah per-drama-an |
Spekulasi
Seputar Ending
Tapi
berdasarkan hasil riset gue di berbagai forum sih, ada juga yang merasa kurang puas. Banyak penonton yang
menyayangkan sikap Jiho di eps 15 yang memutuskan untuk bercerai kemudian pergi
meninggalkan Se Hee. Padahal saat itu Se Hee sudah siap untuk memintanya
menjadi istri betulan, dan Jiho tahu hal itu. Banyak netijen yang menganggap
bahwa Jiho manipulatif dan mempermainkan perasaan Se Hee.
Tapi
entahlah, kalau menurut gue sih Jiho tidak sedangkal dan sepicik itu. Dia tidak
pergi meninggalkan Se Hee dengan tujuan untuk menguji perasaan Se Hee, tapi untuk
menyakinkan dirinya sendiri akan perasaannya.
Selama
ini Se Hee terkungkung dan terbelenggu di Ruang 19 dan menyembunyikan seluruh emosinya
dari siapa pun. Jiho pun dengan sabar menantinya. Walaupun Jiho TAHU tentang semua
masa lalu Se Hee, tapi ia tidak pernah bertanya sedikit pun. Ia menahan diri.
cinih peyuk...cinih... |
Ia
berusaha menghormati Ruang 19 Se Hee dengan cara tidak mengetuk pintunya dan
hanya menunggu dengan sabar. Tapi Se Hee sama sekali tidak pernah memberikan
penjelasan apa pun tentang perasaannya dan masa lalunya. Sepertinya ia terlalu
nyaman berada di ruang 19 sehingga butuh waktu untuk keluar dengan sendirinya.
Jadi
itulah yang Jiho lakukan. Ia memberikan waktu pada Se Hee dan dirinya sendiri untuk
berpikir kembali. Apabila mereka ingin memulai kembali hubungan mereka dari
awal maka hal pertama yang harus dilakukan adalah tentu saja memutuskan kontrak
yang artinya bercerai. Hubungan landlord – tenant harus dihilangkan dulu lah.
Menurut
gue keputusan Jiho untuk mundur sejenak dan memberi ruang untuk berpikir sudah
sangat tepat. Ia berusaha untuk melindungi hatinya. Dan baru akan mulai
melangkah kembali ketika sudah benar-benar yakin. Well, elo harus mampu
mencintai diri lo sendiri terlebih dahulu sebelum elo mulai mencintai orang
lain dong. Ya kan? Kan? Kan?
Menurut
Sudut Pandang Ahjuma Beranak Dua
Kalo
dilihat dari sudut pandang ahjuma beranak dua seperti gue yang tahun depan
mau 40 tahun sudah mengecap asam garam kehidupan, drama ini sangat
menginsipirasi dari berbagai segi. I feel
so relate in so many level.
Gue
bagaikan sedang menonton cuplikan-cuplikan kehidupan gue dalam bentuk drama. Drama ini membuat gue berpikir kembali tentang konsep kebahagiaan dalam hidup gue dan juga tentang keputusan-keputusan yang telah gue buat ketika sedang menghadapi persimpangan dalam hidup. Kepedihan gue, kebahagiaan gue, kebimbangan gue, pergulatan gue dan semua hal yang telah membuat gue menjadi diri gue yang seperti sekarang ini. Yes, the drama is that good!
I can feel their pain & sorrow. Gue teringat kembali tentang betapa gamang dan menderitanya gue ketika pernah mengalami kejadian-kejadian tertentu dalam hidup gue. Waktu berjalan lambat dan seakan-akan semua masalah yang menerpa hidup gue gak pernah selesai.
I can feel their pain & sorrow. Gue teringat kembali tentang betapa gamang dan menderitanya gue ketika pernah mengalami kejadian-kejadian tertentu dalam hidup gue. Waktu berjalan lambat dan seakan-akan semua masalah yang menerpa hidup gue gak pernah selesai.
Tapi
ternyata kehidupan tidak seperti itu lho.
Keputusan impulsif Jiho untuk menikah tanpa cinta dan hanya demi uang kos ternyata tepat. |
Semua
pasti akan berlalu dan akan baik-baik saja. Jadi saran gue adalah elo gak usah terlalu khawatir
dengan segala keputusan yang sudah elo buat. Gak ada keputusan yang salah dalam
hidup ini kok. Percaya deh ama gue. There’s no such thing in life.
Kalo
pun setelah mengambil keputusan tersebut ternyata semua berjalan tidak sesuai
dengan keinginan lo atau elo mengalami ketidaknyamanan, bukan berarti keputusan
lo salah. Tapi itu artinya elo sedang diajari oleh kehidupan untuk bersikap dewasa. As simple as that. Hidup tuh emang kayak
gitu, gengs!
Setelah semua berhasil terlewati, maka elo pun bisa
menengok ke belakang sambil tersenyum. Kayak
gue gitu deh. Kemudian ngebacot panjang lebar di blog tentang makna kehidupan deh
bhahahahaha.
Baiklah,
sepertinya ini merupakan review drama gue yang terpanjang jadi mending gue
cukupkan sampai di sini aja. Mudah-mudahan ada yang beneran baca sampe kelar
yah hahahaha.
Gimana? Gimana? Postingan gue udah kayak skripsi belum nih?
mudah2an akan ada season 2-nya! Because This is My First Pregnancy! |
Aku udah khatam teh, dont worry ��
ReplyDeleteIni drama emang berhasil bikin aku kena sindrom hangover. Senyam senyum sendiri ingat scene konyol, tp berlinangan air mata kalo ingat masa2 sulit mereka. Aah... Keren banget nih drama.
Permisi, mau komen, hahaha
ReplyDeleteGak kebayang berumah tangga dan segala2 nya ijin dulu. Sayang, boleh tium? Aneh yooo....
Dan aku jg pengen nntn drama ini. Mau nntn pas msh ongoing itu bikin sakit hati, hahaha
Setuju banget sama tulisan2 teteh dari part 1 sama 2.
ReplyDeleteKonklusinya drama ini apik banget. Scriptnya, karakternya, chemistrinya, soundtracknya...
Efek nggregesi dan sedih selain scene ibu jiho dan se hee buatku adalah scene pertama jung min dan se hee di pelataran gedung dan disaksikan mbak ji ho dari kejauhan. Pandangan mata, gesturnya mbak ji ho bikin ati rontok..
nah lho baca review ini kok jadi pengen nonton...
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteDrama tercampur aduk di 2k17 yang penuh dengan drama ini. Drama ini justru menggebrak statement tentang pernikahan yang selama ini banyak orang anut.
ReplyDelete.
.
Pemilihan pemain itu udah dapet pake banget, pas sesuai porsinya. Bener2 makna kehidupan dikupas abis di drama ini.
.
So gomawo teh udah bikin ringkasan macem ini.. ai laff yulah ya sama si ahjumma dua anak ini yang tahun depan udah ada angka empat di depan umurnya. *EH BENER GA NIH?* :)) :*
Teh, mau komen di luar yang dibahas. Ada itu entah di episode berapa yang Se Hee nulis kenapa Jiho merupakan kriteria paling ideal untuk 'berbagi rumah' dengannya. Salah satu poinnya kan mereka sama-sama suka Arsenal. Percayalah itu penting, Teh! (Pakai tanda seru). Saya suka Madrid, suami suka MU. Dan hal yang paling mendebarkan buat saya itu kalau Madrid ketemu MU dan mereka tanding. Saya dan suami jarang berantem, sekali berantem gara2 MU kalah sama Madrid. Buahahaa.....
ReplyDeleteSETUJU BANGET DONG SAMA TETEH!!
ReplyDeleteTapi ya teh, menurut saya drama ini kurang bagus.
KURANG BAGUS BUAT SAYA YG BELUM MENIQA JADI INGIN MENIQA, GIMANA DONG :(
se hee dengan kurang ajarnya memainkan drama dengan apik membuat diriku ingin mempunyai suami kaya doi. Tolong carikan ya teh yang kaya se hee.
Trims
Ttd,
Pecinta secondlead seperti boknam dan wootak cabang banten.
Sedih teh inget adegan sebelum nikahan
ReplyDeleteMsih jadi best moment pokoknya
Drama ini emg daebak banget
Udh gtu aja
Sarenghae teh erry *harteu*
"Kalo pun setelah mengambil keputusan tersebut ternyata semua berjalan tidak sesuai dengan keinginan lo atau elo mengalami ketidaknyamanan, bukan berarti keputusan lo salah. Tapi itu artinya elo sedang diajari oleh kehidupan untuk bersikap dewasa"
ReplyDeleteOmg gw ngerasain ini juga teh, ko review kali ini gw berasa baca deretan kata-kata mutiara sih, dan menyentuh gw bgt. Makasih teh udh review drama BTIMFL dan ngasih petuah2 hidup buat gw, drama ini emang setiap dialog atau monolognya emang ngena bgt dan sesuai dengan kehidupan gw juga teh, gw juag merasakan penderitan ji ho yg jomblo 30. Tp karena drama ibi gw juga jd penuh khayalan teh, kali aja pulang kuliah sampe nunggu angkot ada cowok yg ngebacot neocortex atau lagi asyuk streaming Persib Bandung. Terus ngajakin kawin, euh gw terima deh asal masih singel wkwkwkw komentar gw mulai ngelantur, pokoknya ditunggu review2 selanjutnya, eh review tentang second leadnya kurang panjang wkwkwk, ayok teh temuka jenis second lead lainnya hahahaha
aku setuju banget dengan membahagiakan pasangan kak... suamiku membebaskan aku untuk kerja sesuai passion aku, walaupun itu berarti dia harus ngeluarin duit lebih buat bayar suster, jadi dia tau kerja bikin aku hepi...
ReplyDeletebegitu juga dengan suami... aku membebaskan dia untuk aktif di gereja, ikut komunitas teater, karena itu bikin dia hepi... kalo dikekang malah bikin dia stress hahahaha...
Sekalinya ngedrama dan mengalami halu...
ReplyDeletePas se hee nangis di kamar jiho, kedenger bunyi kunci pintu dibuka ga? seriusan berasa ngedenger! dan berharap awal ep 16 tuh jiho balik lagi peluk se hee, ga jadi kabur ke insadong (yaelah).
ETTA KAMU HALUUUU!!!!!
Wahh..
ReplyDeleteterharu kakk dg kata2 "tidak ada keputusan yg salah dlm hidup ini"..
Mksh kakk..😢
Teeehh, aku gagal gagal terus kasih komen yak >.<
ReplyDeleteAkhirnya ini aku pake laptop biar pasti masuk atau gak komentarnya, hahahaha.
Btw, nonton drama ini bener-bener aku berasa relate banget dengan JiHO dan temen-temennya loh teh, soalnya kita lahirannya pada tahun yang sama tahun 88, hahahaha.
Berasa bener-bener emang permasalahan angkatan 88 itu yang galau belum menikah, atau galau belum dapat pekerjaan yang ok. Atau galau mau masuk ke umur 30, hahahahaha.
Tapi walaupun adegan bermesraan mereka minim banget, kok aku deg-degan disepanjang episode dari 1-16 ya teh, keren banget pengembangan karakter dari penulisnya yak.
Dan untung aku udah nonton ya teh sebelum teh erry bahas ini panjang lebar yak. Soalnya aku gak terlalu tertarik nonton ini karena posternya seh, :P Kalau gak kan jadi gak nyambung aku baca ini, hahahaha
Waduhhh teh erry niat hati nge reivew drakor ini sampai 2 part ceritanya biar bisa segera move on dari drakor ini dengan "ngebacot" di blog, tapi atuhlahhhhh kalo di part pamungkas ini bahasa dan the feelin inside about this drama ini segitu paripurnanya, atuhhh gimana mau move on saya yang bacanya ;( .
ReplyDeleteini malah jadi kejatuhan baper babak baru gegara tulisan teh erri haha. jadi makin deg - deg ser keinget chemistry lee min ki n jugn so min dalam meranin se hee n jiho.
Jadi baper never ever ending. lbh dahsyat dari bapernya sm dots dulu.
ada plot twist dari akhir review teh erri ini, yaitu season 2 dengan judul "Because this is my first pregnancy" oh myyyy..... jadi nge halu, ya kalo gak di season 2 dramanya, ya mungkin di real mereka berdua jadi real gitu *upssssss
sungguh tidak bisa menghindar dari pikiran nge halu apalagi di bombardir lagi dengan review pamungkas di part 2 dari teh erry ini haha
gara - gara drakor ini aq jadi meluncur donlot lagu - lagu lee min ki di jaman dulu semasa jadi penyanyi dulu dengan genre nge rock. oh myyyy se hee aka min ki sejuta pesona slaur biasa, manly baik dr outlooks, karakter maupun musikalitas nya
ReplyDeleteya Tuhan..ternyata kita seumuran. #eehh
ReplyDeleteahjuma rasa noona ini ingin angkat topi buat buat teteh erry yang sudah membedahs dengan sangat mendalam drama kesayangan kita semuwah.
sungguh-sungguh panjang,gamblang dan berfaedah sekali.
eh btw..udah mulai nonton Black Knight belum teh?
itu mah juga bisa bikin baper secara ada ahjusi rasa oppa.
Artikel yang world class.....
ReplyDeleteAkupun tercabik oleh kata2 jiho yg dipantai. Mak jlebbbbbb.. secara overall bagus teh dramanya. Sukak banget.
ReplyDeleteBtw ini mah belom kek skripsi. Hahaa. More.. more.. more..
Teteh, keren banget sih review-nya! Tak satu kata pun terlewatkan, saya baca sampe akhir dong dan semua yang Teteh tuliskan emang bener banget. Saya juga merasakan hal serupa saat menonton drama ini 😍😍
ReplyDeleteDan adegan yang beberapa kali kuulangi karena suka banget adalah adegan kissing yang di pantai itu dong 😍😍
Teh erry.. daebaakkk... terima kasih part 2 nya panjaaangg bangettss tapi dibaca smp abis smbl ketawa2 sendiri.. hihihii setujuu banget banget banget sama teh erry..
ReplyDeleteYasss.. chemistry overloaddd.. !! Iya masa liat mereka gandengan tangan atau bahkan cuma duduk bareng di dalam bus, bikin kita penonton deg2an, over excited, baper abiss.. *my fragile heart can't help this* apalagi waktu mereka ciuman di pinggir pantai di waktu senja.. uncchh.. it's too perfect.. too beautiful ..
Bener2 drama yg well written, well produced, and well acted.. semuanyah perfect. Daann.. sukaa semua scoring dan soundtracknya. Best romcom k drama ever..!!
Suka juga inspirasi2 karya seni yg dimasukkan writer nim di drama ini, inspirasi film, buku, puisi,, dihubungkan dng perjalanan hidup dan impian "uri couple", couple favorit kita ini. Thank you lee minki dan jung somin for great acting and chemistry to live up our sehee and jiho ❤❤
Masih hangover dan biarin aja, gamau move on aah.. because this is my first time being over obsessed and so in love with k drama.. hehehehe
Ampun Biii dirimu racun banget. Aku pun jadi suka Drakor. Bagus dialognya dan bikin emosi penonton naik turun banget. Dan selalu ada yg dipelajari dari kisahnya.
ReplyDeleteSaya suka ulasannya. Yg bibiteliti ungkapkan sesuai dg yg saya rasakan. Jd saya enjoy banget mbacanya. Saya jg setuju drama because this is my first life jd juara 2017. Kayaknya liat drakor naik level. Keren abis..👍
ReplyDeleteDan bok nam beneran berperan jadi stalker di Meloholic, perannya bertolak belakang dengan boknam
ReplyDeleteSudah 2017 tapi tak bisa lepas dari Jung pal. Hati ya Allah hati berikan hamba kekuatan.
ReplyDeleteSejujurnya gue nonton gara-gara racun teteh di lini masa. Episode 1 udah kiss. Episode 2 udah diajak nikah. Parah. Apa-apaan. Drama macam apa pulak. Sini mana kutonton dulu
Akhirnya jatuh cinta akhirnya keterusan akhirnya suka ketawa gemes gemes sendiri. Makasih ya teh tulisannya makasih juga kegilaannya. Karena itu kami juga bahagia
Karena teteh juga harus bahagia!
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteGw pengin komenin tiap paragraf. TAPI INI BUKAN WETPED HAHA
ReplyDeletetapi betewe, ini drama emang TOP kebangetan, sejak episode pertama temen gw udah racunin temen2 gw buat nonton ini krn bagoss.
Tulisan terbaik lah qaqa. Bakalan baca sampe akhir karena bacaannya emng menyenangkan, sampe ngedumel dalem hati. "Yaaa kok udahan sih"
ReplyDelete"Gak ada keputusan yang salah dalam hidup ini" uuhuhu... kata katanya bagus *sesegukan saya. Ini drama emang penuh dengan kata2 mutiara untuk menyemangati hidup 💪 . Dan akuh baca sampe selesai lho..
ReplyDeleteHuhahaha teh, udah khatam baca smpe part 2 ini, ini review smpe part 2 bener2 lengkap, rinci, jd berasa nonton dramanya lg, dan reviewnya sungguh mengartikan kalau teh Erry belum bisa banget move on dari nam se 😂
ReplyDeleteYESS bgt nonton ini itu berasa bgt buat yg udah nikah, dan bisa diambil pelajaran buat yg belum nikah.
Kyk di eps terakhir se he dan Ji ho msh pke ruang 19, kyk gw mau kermh orgtua gw, gak usah ajak Lo jg gpp. Walaupun memang bgt ya mendarah daging diorgtua jaman baheula dan di Korea jg, klo udh nikah semuanya serba bareng, pdhl kan gak harus kyk gt.
Jd jiho klo krmh orgtua nya sendiri dan se he jg gt, dan mereka berusaha meyakinkan ke orgtua nya.
Ruang 19 itu memang perlu bgt buat qt, apalagi yg udah nikah, zaman dlu nikah itu sakral,tp jd kaku, jd bikin ngeri buat qt, jd gak punya privacy, jd gak bisa happy. Mnrt orgtua istri klo udh nikah ya sumur, dapur, kasur aja.
Pdhl seharusnya enggak gt.
Dgn menikah saling cinta tapi tetep kasih ruang buat qt sendiri itu, keren lho.
Telat baca dong, kemana aja ya udah lewat setahun hahaha :))
ReplyDeleteHATUR NUHUN teh !! tulisannya selalu ku suka <3 <3 suka banget !!
cara penyampaian dalam tulisannya selalu menginspirasi dan ngasih efek positif.
Mugi-Mugi teteh sakulawargi teras dipasihan kasehatan, di tangtayungan ku Allah Amin. SEMANGAT teh !!
Aku baru baca part 2-nya T.T
ReplyDeleteEmang teh pas aku nonton dramanya emang paling relate sama kehidupan. Selama ini cowok di drakor digambarkan selalu so sweet, selalu peka, dan pokoknya perfect dah dan di sini ada first lead male yang lempeng banget mukanyaaa T.T
Keren bangettt review drama ini 😍 udah baca panjang lebar tapi puas dah 💕 memang saya juga terkena nam se hee Hangover 😝
ReplyDeletewow.. aku baru tahu lho drama ini, jadi pingin nonton lah.. kayaknya keren plus romantis, takut baper tapi ya.. hikshiks
ReplyDeleteMemang meracuni org lain u/ nnton dramakk ini adalah cara move on ter-elite.
ReplyDeleteSukaaakkk review nya teh. Menurutku kurang panjang. Atau emang aku yg belum move on ������
"Kalo pun setelah mengambil keputusan tersebut ternyata semua berjalan tidak sesuai dengan keinginan lo atau elo mengalami ketidaknyamanan, bukan berarti keputusan lo salah. Tapi itu artinya elo sedang diajari oleh kehidupan untuk bersikap dewasa" kata-kata ini inspiring banget
ReplyDeleteBaru ketemu blog ini karena apa? yes, karena baru banget selesai nonton Because This is My First Love (iyess br nonton di 2024) dan semacam nyari 'Temen' gitu buat ngebahas. Pengen banget bilang, ini drama sederhana tapi SUKA banget ya ampun! baguuus dan mendalam banget, sesuka ini padahal ini drama 7 tahun yang lalu (huhu, kemana aja..)
ReplyDeletePengen cari yang sepemikiran, akhirnya browsing dan nemu blog ini. Reviewnya bagus banget teh, asik! Semua yang Teteh tulis diatas itu samaaaa banget dengan yang aku pikirin, jadi tenang dan senang gini bacanya, berasa punya temen buat bilang, "Kan? iya bener gitu kan? se hee gitu kan? ji ho gitu kan?" hahaha... (Gpp panggil Teteh ya, karena kyknya usianya diatas aku, walaupun aku juga udah ga muda2 amat lagi wkwk).
Suka banget sama perkembangan karakternya, Mulai dari perasaan Ji Ho yang dengan putus asanya saat memilih jalan hidup, filosofi tentang bahagia yang dari ibunya Ji Ho, nyess banget ngena dan setuju 1000%, gimana gemesnya Se Hee selalu pasang muka lempeng kek kanebo kering (walaupun 'pecah' juga di episode akhir yang pas adegan epic nelepon pake kecupan xD).
Duh suka banget ternyata sama drama ini, lengkap banget, ada lucunya, romance tipis2 yang mengena (kurang banyak!), ada pembelajaran hidup juga (ciee), walopun sadar ini nontonnya telat banget. hahaha. Tetep aja susah move on!
mana OST nya bagus banget ampe dijadiin playlist setiap hari. Aaaah, pengen liat Se Hee dan Ji Ho lagi! Eh tapi di Drama Secretary Kim mereka muncul jd Couple ya?? Ya Ampuuun excited banget aku! Haha..Mana musiknya juga pake yang BTIMFL, jadi mengena banget berasa liat lanjutannya!
Jadi intinya, Terima kasih sudah menulis review yang keren ini di 7 tahun yang lalu dan membuat aku lega… bener-bener merasa lega karena berasa ada ‘temen sepemikiran’ ^^ Suka banget! <3
hehehe welcome ya. di portal mana2 ttg drakor yg dh lama tayang alhamdulillah selalu ada penonton baru. dulu pada zamannya saya sampai ter se hee - se hee loh haha. sampai follow all about lee min ki di internet, sampai tau dia pernah jd penyanyi juga, lagu2nya jg xixi. ini drakor kental juga comedy nya, romantic nya jg meski pemeran pendukung dpt line cerita agak cukup dewasa sih xixi
Delete