Pernah gak sih pada suatu masa
dalam hidup, merasakan kejenuhan yang teramat sangat kemudian mulai
mempertanyakan kembali tentang berbagai keputusan yang pernah dibuat di masa
lalu? Pernah?
Bagaikan berada di persimpangan,
mengalami kebimbangan antara mengambil arah kanan, kiri, maju terus atau mundur
aja ke belakang. Akhirnya karena takut melakukan kesalahan, malah jadi diam mematung
di tempat dan tidak melakukan apa pun. Nah gue lagi mengalami hal itu lho!
Sepertinya saat ini gue sedang berada di
sebuah fase di mana anak-anak sudah mulai besar sehingga tingkat ketergantungan
mereka kepada gue sebagai ibu mulai menipis. Kalau dulu kemana-mana harus
selalu diantar dan ditemani, sekarang mereka mulai bisa mandiri dan ingin pergi
sendiri. Duh, keliyan udah gak butuh mama lagih?! *mamanya mulai drama*
Gue jadi memiliki lebih banyak
waktu luang dan harus mulai cari kegiatan sendiri yang produktif supaya gak
kebanyakan bengong sendiri. Tapi ya itu tadi sih, bawaannya malah jadi bimbang
dan maju mundur terus. Bingung harus ngapain!
Berkunjung ke Indscript Creative |
Kebetulan sekali beberapa waktu
yang lalu gue berkesempatan untuk berkunjung ke Indscripts Creative dan
akhirnya bertemu dengan sosok inspiratif Teh Indari Mastuti yang juga merupakan
founder dari komunitas IIDN – Ibu Ibu Doyan Nulis.
Mendengarkan curhat Teh Indari
tentang jatuh bangun perjalanannya selama 13 tahun dalam membangun Indscript
sampai menjadi sebesar ini, terasa mencerahkan bahkan membuat gue jadi malu sendiri.
Yaelah, kok payah bener sih gue ini baru juga ketemu tantangan segitu doang
udah berasa mentok dan berdiam diri. Bukannya maju terus menjawab semua
tantangan yang ada.
Iya, kunjungan ke Indscript
Creative tersebut memang berjalan dengan akrab dan penuh kehangatan. Duduk
lesehan, saling curhat dari hati ke hati kemudian ditutup dengan ngebakso. Seru
sekali deh!
Awal Mula Berdirinya Indscript
Sebenarnya sudah lama mendengar
kisah inspiratif Teh Indari wara-wiri di media sosial, tapi masih belum sempat
ketemu terus nih. Makanya di pertemuan kemarin puas-puasin bertanya sembari
mendengarkan curhatnya Teh Iin tentang perjalanannya seputar karir menulis yang
sudah dilakukannya sejak ia masih kecil, walaupun sekadar menulis di diary.
![]() |
Teh Indari Mastuti |
Teh Indari meyakini bahwa menulis
merupakan panggilan hatinya. Ketika masih duduk di bangku SMA Teh Indari sudah
rajin mengirimkan tulisan ke berbagai majalah dan Koran. Mulai dari menulis
cerpen, berbagai tips menarik bahkan menulis untuk kolom opini di Koran pun
dijalaninya. Setelah berhasil mendapatkan honor dari kerja kerasnya menulis, ia
semakin yakin dan maju terus untuk mengejar mimpinya.
Saat itu belum era digital
seperti sekarang ini, sehingga untuk bisa menulis tidak semudah sekarang yang
tinggal menyalakan laptop atau smartphone. Teh Indari harus mempergunakan mesin
tik jadul untuk menulis semua artikelnya. Sebagian honor menulis dijadikan
sebagai modal untuk membeli kertas HVS, amplop dan perangko balasan. Tapi
walaupun perjalanannya panjang dan berliku, Teh Iin tetap rajin menulis dan mengirimkan
tulisannya ke berbagai media.
Sebelum menetapkan hati untuk
mendirikan Insdcript, Teh Indari sudah aral melintang menjajal berbagai profesi
kepenulisan. Mulai dari marketing perusahaan sampai redaksi majalah di radio
Bandung. Setelah menikah, Teh Indari memutuskan untuk fokus dalam membesarkan
Indscript dengan cara mendirikan IIDN (Ibu-Ibu Doyan Nulis) dan IIDB (Ibu-Ibu
Doyan Bisnis)
Perjalanan Indscript Selama 13
Tahun
Sedari awal tujuan mulia Teh Indari
mendirikan Indscript Creative dan IIDN adalah untuk memotivasi para perempuan
di luar sana agar bisa lebih produktif. Hempaskan saja semua energi negatif seperti
perasaan kurang percaya diri dan merasa tidak mampu. IIDN hadir sebagai wadah
dan bentuk dukungan bagi para perempuan kreatif yang ingin maju dan berkarya.
![]() |
Iya banget sih, kalau mau sukses harus konsisten! |
Teh Indari juga sempat
menceritakan pengalaman pahitnya ketika Indscript mengalami kebangkrutan karena
salah satu kebijakan yang diambilnya mengenai kontrak royalty. Kejadian
tersebut menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi Teh Indari dan membuatnya
jadi lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan. Akhirnya Indscript pun
berhasil bangkit kembali dari keterpurukan dan menjadi semakin kuat. Mantab!
Saat ini Teh Indari dan Indscript
semakin maju terus dengan membuat berbagai program menarik seperti ‘Bukuin Aja’,
yaitu terbitkan karya pertamamu bersama Indscript dalam bentuk buku antologi. Teh
Indari sendiri juga saat ini dikenal sebagai penulis biografi tokoh-tokoh
terkenal salah satunya adalah Ibu Atalia, alias si Cinta istri Kang Ridwan
Kamil.
![]() |
Buku terbitan Indscript |
Konsep bisnis yang selama ini diterapkan
oleh Teh Indari dalam mengembangkan semua lini bisnisnya yaitu 'small house high income'. Itulah salah satu alasan mengapa Teh Indari mendirikan Indscript di lantai satu dan rumah tinggal bersama keluarga di lantai atas. Suasana kekeluargaan penuh kehangatan sangat terasa di Indscript.
Memang sih, dari pada menyewa gedung hanya demi gengsi mending dana yang ada dialokasikan untuk hal lain yang lebih bermanfaat kan yah. Indscript sekarang sudah memiliki mesin cetak yang bisa mempercepat proses produksi buku-bukunya. Keren sekali sih!
Senang sekali bisa berkesempatan untuk bertemu dengan sosok inspiratif seperti Teh Indari, membuat kita juga jadi ikutan semangat untuk bisa ikutan produktif juga dan berkarya!
Memang sih, dari pada menyewa gedung hanya demi gengsi mending dana yang ada dialokasikan untuk hal lain yang lebih bermanfaat kan yah. Indscript sekarang sudah memiliki mesin cetak yang bisa mempercepat proses produksi buku-bukunya. Keren sekali sih!
Senang sekali bisa berkesempatan untuk bertemu dengan sosok inspiratif seperti Teh Indari, membuat kita juga jadi ikutan semangat untuk bisa ikutan produktif juga dan berkarya!
Teh emang anaknya udah pada gede, ya? Awet muda berarti Teh Erry ini. Hehe ... Salut banget sama Teh Indari, bagaimana perjuangannya sampai bisa keluar dari kebangkrutan dan akhirnya Indscript bisa tetep berdiri sampai sekarang. Banyak banget pelajaran kehidupan dari kisahnya Teh Indari Mastuti
ReplyDeleteKalo aku nanti pengen buat kantor keren sih wkwk, supaya bisa nyaman dan santuy. Itu kalo aku haha, dan juga kalo bisa pastinya wkwk
ReplyDeleteTeteh Indari memang sumber inspirasi tanpa henti. Alhamdulillah saya menjadi bagian dari Bukuin Aja sebagai editor paruh waktu di sana.
ReplyDeleteBarakallahu fiiha buat Indscript.