Literasi Gizi untuk Remaja : Gak Sehat Gak Produktif!

Wednesday, January 11, 2023

Tahun baru kali ini gue gak bikin resolusi baru.

Sesungguhnya sejak menginjak usia 40-an setiap tahun resolusi gue selalu sama yaitu berusaha untuk hidup lebih sehat. Namun walau sudah bertekad untuk bisa konsisten menjalankan gaya hidup sehat, tetep aja berasanya masih terseok-seok lho. Banyak bener godaannya dan masih sering bolong-bolong.

Makanya setiap awal tahun gue selalu berusaha untuk mengingatkan kembali betapa pentingnya menjalankan gaya hidup sehat. Kalo dipikir-pikir lagi sih sebenernya udah telat banget woy! Usia udah segini, kok baru kepikiran buat menjaga pola makan dan berolahraga. Cobak yah tolong, dulu pas masih muda ngapain aja? Haha.

Seharusnya sih literasi atau pemahaman akan gizi tuh dimulai sejak dini yah sehingga ketika beranjak dewasa tuh hidup sehat udah menjadi sebuah kebiasaan. Jadi gak mudah tergoda kayak gue sekarang haha.

Makanya seneng banget karena ternyata YAICI (Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia) menyadari hal tersebut dan giat sekali melakukan berbagai program yang berkaitan dengan literasi gizi. Bulan Agustus lalu, gue sempat hadir di event YAICI yang menggandeng IBI (Ikatan Bidan Indonesia) dengan mengusung tema Menguatkan Peran Bidan untuk Mencegah Gizi Buruk pada Anak.


Sedangkan minggu lalu, tepatnya Senin tanggal 9 Januari 2023 gue berkesempatan hadir kembali di event yang diselenggarakan oleh YAICI yang bertempat di SMAN 1 Bandung dengan tema yang super berfaedah yaitu Talkshow Edukasi Gizi dan Reproduksi : Gak Sehat Gak Produktif sekalian juga ngebahas tentang berbagai Tips Investasi Kesehatan Anak Muda.

Seru deh melihat para dedek-dedek gemesh di SMAN 1 Bandung sangat antusias dan interaktif untuk bisa mendapat ilmu seputar pemahaman gizi. Apalagi para narasumber yang hadir gak kaleng-kaleng yaitu Arif Hidayat selaku Ketua Harian YAICI, Mira Karmila, S.Keb.,S.K.M Kes sebagai Wakil Ketua 2 IBI Jawa Barat, serta Dr.dr. Muhammad Alamsyah, Sp.O.G, Subsp. K.Fm, KIC, M.Kes – Dokter Kandungan.

Gak Sehat Gak Produktif!

Tema yang dibahas aja berasanya udah nendang banget sih.

Usia muda merupakan usia produktif. Masa di mana kita lagi giat banget menggali berbagai potensi diri, bereksplorasi dan mencoba segala sesuatunya sampai akhirnya berhasil menemukan sesuatu yang bener-bener ingin kita lakukan. Proses pencarian jati diri.

Namun gimana jadinya kalo di masa yang sepenting itu, kita malahan dikasih penyakit? Yah, jadi gak bisa produktif dong.


Masalahnya adalah berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 tercatat bahwa ternyata 32% remaja menderita anemia lho. Akibat dari asupan makanan yang tidak baik, berbagai macam penyakit mulai menerpa para remaja. Mulai dari diabetes, lambung, asma, obesitas sampai tekanan darah tinggi.

Miris sih membaca datanya, di usia gemilang ketika seharusnya mereka lagi berjuang untuk mencapai puncak malahan harus bergulat melawan penyakit.

Kampanye kesehatan dan pemahaman gizi bagi remaja tuh memang harus ditingkatkan sih, karena masalah kesehatan mulai mengancam para remaja. Mulai dari anemia yang membuat remaja kehilangan daya konsentrasi, mudah lelah dan menurunkan imunitas, sampai stunting yang menurunkan fungsi kognitif, kekebalan dan sistem metabolisme tubuh.


Kebiasaan para remaja untuk mengkonsumsi berbagai jajanan kekinian yang mengandung kadar gula tinggi sangat berpengaruh sih. Sehingga mulai muncul deh #GenerasiMakanMinumTanpaMikir yang perlahan mulai meningkat.

Akibat kebanyakan mager, nongkrong sambil scrolling menggenggam smartphone sambil nyeruput minuman kekinian berbagai penyakit mulai dari stroke, diabetes sampai jantung mulai mengancam para remaja. Serem deh!

Selain itu salah kaprah tentang SKM yang menganggapnya sebagai susu sehingga dikonsumsi dengan cara diseduh tuh harus diluruskan. Banyak kasus stunting yang akhirnya terjadi pada anak-anak akibat mengkonsumsi SKM sebagai pengganti susu. Padahal SKM tuh jelas-jelas nilai gizinya rendah tapi kadar gulanya tinggi sehingga asupannya harus dibatasi. Kental manis cukup hanya untuk dijadikan toping atau olesan aja supaya kita bisa terhindar dari diabetes dan obesitas, penyakit yang mengancam anak muda.

Kesehatan tuh merupakan investasi masa depan yang harus mulai dilakukan sedini mungkin.

Pentingnya Pengetahuan Gizi bagi Remaja

Sebagai seorang ibu yang memiliki dua anak remaja yang masih tumbuh, gue sangat merasakan pentingnya pengetahuan gizi bagi mereka. Anak gue Fathir yang masih duduk di bangku SMP kalo makan tuh gak pernah kenyang lho. Sepanjang hari pengennya ngemil terus, jajanan yang mengandung micin atau makanan kekinian dengan berbagai toping sirup, kental manis atau taburan coklat dan keju.

Fathir tuh selain sering males-malesan makan sayur, kalo makan pasti milihnya junk food terus deh. Kalo gue turutin mah pasti setiap makan minta lauknya tuh nugget beserta teman-temannya, jadi tentu saja dengan tegas gue batasi. Sedangkan Kayla yang baru aja masuk kuliah tuh hobi banget nongkrong-nongkrong gaul di kafe bareng temen kampusnya sambil jajan-jajan kopi susu atau boba.


Daripada di-cerewet-in dengan omelan yang pastinya bikin mereka males denger, mendingan diajak ngobrol dan diskusi aja tentang pentingnya menjaga asupan gizi di masa remaja. Bahwa di masa pertumbuhan kayak mereka tuh dibutuhkan gizi yang seimbang. 

Bukannya gak boleh jajan sama sekali sih. Jajan mah boleh aja, tapi  minimal kalo mau jajan tuh jadi lebih selektif aja. Jangan cuma fokus lihat harga atau promo aja, tapi dibaca juga komposisi atau ingredients yang terkandung dalam jajanan tersebut.

Kalo zaman gue kecil dulu sih namanya masih 4 sehat 5 sempurna yah, tapi sekarang tuh pola makan yang baik adalah gizi seimbang. Dalam menu gizi seimbang di Isi Piringku yang penting makanan yang dikonsumsi mengandung : makanan pokok, lauk pauk, sayur dan buah-buahan.


Satu hal lagi yang selalu gue tanamkan pada anak-anak adalah harus banyak-banyak minum air putih. Kadang mereka sering mengomel kalo pergi ke sekolah atau kampus karena tas mereka jadi berat banget, berhubung botol minum yang gue beliin ukuran besar haha. Harus sering-sering dikasih pengertian betapa pentingnya minum air putih yang cukup supaya tubuh kita bisa terhidrasi dengan baik.

Kesehatan Reproduksi Remaja

Dulu sih diskusi tentang alat reproduksi antara anak dan orangtua tuh merupakan suatu hal yang tabu atau bikin malu sih. Waktu gue remaja dulu, kayaknya gak pernah sama sekali membahas hal yang sensitif kayak gini sama orangtua. Namun zaman udah berubah dan sebagai orangtua, terutama ibu kita harus mengikuti perkembangan dan mulai beradaptasi.

Saat ini sih gue sangat terbuka untuk membahas kesehatan reproduksi dengan anak-anak gue, apalagi mereka udah mulai beranjak remaja. Soalnya kalo bukan kita yang berinisiatif buat ngasih tahu duluan, mereka bakalan kepo kemudian nyari tahu sendiri melalui internet. Masih mending kalo informasinya bener, kalo ngaco kan malah jadi bahaya dong bund!


Ketidaktahuan justru malah bisa jadi bumerang buat kita lho. Anak jadi lebih mudah terjerumus karena rasa penasaran. Mulai dari pergaulan bebas, berbagai penyakit seksual sampai kehamilan yang tidak diinginkan. Jadi walau kadang merasa canggung atau malu, gue sih lebih memilih untuk terbuka aja sama anak-anak masalah kesehatan reproduksi.

Saat ini sih berdasarkan laporan program 2018, ibu hamil yang terkena HIV mencapai 0,33%, Hepatitis B mencapai 1,6% sedangkan sifilis mencapai 1,44%. Membaca datanya sih hati gue berasa dibejek-bejek saking sedihnya. Kesehatan reproduksi beneran harus dimulai sejak remaja supaya gak ada lagi ibu hamil yang terkena penyakit menyedihkan kayak gini, sehingga membahayakan bayinya.

Efeknya ternyata jadi panjang nih. Akibat dari hal tersebut saat ini 1 dari 3 balita di Indonesia menderita stunting. Seperti yang kita tahu, stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang ditandai dengan tubuh pendek. Menurut standar WHO sih, suatu wilayah dianggap kronis jika prevelansinya di atas 20%.

Permasalahan mendasar kayak gini sih emang harus kita hadapi bersama yah, susah juga kalo hanya mengandalkan pemerintah. Kita beneran harus bergerak bersama, minimal ikut memberikan edukasi seputar pemahaman gizi supaya lebih banyak yang sadar akan pentingnya gizi seimbang.

Walau acara talk show yang diadakan YAICI ditujukan untuk remaja, tapi sebagai seorang ibu yang memiliki dua anak remaja gue sih berasanya tercerahkan banget lah. Semoga anak-anak kita selalu diberikan kesehatan dan bisa mulai menjalankan pola hidup yang sehat yah.

23 comments:

  1. Hebat nih jadi ibu memang yang sering mengingatkan anak biar mereka sehat selalu. Walaupun bawaan berat tapi manfaat banyak

    ReplyDelete
  2. Iyes setuju Teh. Tapi gimana ya cara mengurangi rasa canggung kita saat mengobrol sama anak-anak? Padahal toh sebisa mungkin jadi role model buat anak²

    ReplyDelete
  3. salah satu concern aku juga nih sama anak2 gadisku yang udah menstruasi, anemia. apalg saat mereka susah makan yg bener dan sehat dan maunya makanan2 yg kayak gitu. smp aku haruskan asup suplemen penambah darah klo mrk menstruasi...efeknya ga sederahna soalnya ya teh

    ReplyDelete
  4. Setuju banget, semakin bertambah usia dan kalau ditanya soal resolusi pasti sesederhana diberikan kesehatan atau hidup lebih sehat. Dan salah satu yang mbak tanamkan untuk anak-anak soal kebiasaan minum air putih juga sama dengan yang aku alami mbak, simpel tapi semoga jadi bagian dari usaha kita untuk hidup sehat nggak sih, mbak?

    ReplyDelete
  5. Ini harus jadi concern buat ibu-ibu sih, membiasakan hidup sehat sejak dini adalah salah satu hal yang bisa menyelamatkan anak-anak di masa mendatang, memberikan mereka makanan yang sehat dan bergizi agar tubuhnya sehat, dan membantu pertumbuhan mereka dengan baik. Tidak lupa juga untuk mengedukasi anak-anak soal alat reproduksi agar mereka mengerti bahaya nya penyakit reproduksi, dan sebisa mungkin menjaga pergaulannya ya bund

    ReplyDelete
  6. Nah seingat saya dulu juga nggak pernah tuh ngobrol soal reproduksi sama orang tua, terus sekarang saya bingung gimana mau memulai obrolan soal reproduksi pada kedua anak remaja saya. Masih belum ketemu momen dan cara yang pas.

    ReplyDelete
  7. Dulu pas anak masih kecil-kecil aku udah mikirin gimana caranya nanti ngomong sama anak soal reproduksi. Mikirinnya lama, dan ga nemu juga haha. Sampai akhirnya pas anak udah duduk di kelas 5, ternyata di sekolah ada sesi edukasi khusus yang bahas topik tersebut. Seingatku ada beberapa kali dalam setahun, dan ada juga setiap minggu di kelas keputrian/keputraan. Ngundang ahlinya dari luar jadi pemateri, dan pematerinya tuh juga membahas dari sisi agama. Pas kelas 6, SMP, dan SMA pun, edukasinya terus diberikan.

    Akunya yang lega, karena dari sekolah anak-anak sudah diedukasi, jadi di rumah aku tinggal mengulang dan menambahkan ke anak-anak. Zamanku sekolah dulu ga kayak gitu, ga ada :D

    ReplyDelete
  8. Saya termasuk yang lumayan tegas untuk urusan makan. Apalagi ketika anak-anak masih kecil. Karena kalau udah gede kan biasanya suka makin susah dibilangin. Trus, biasanya remaja suka sembarang makan karena merasa masih sehat. Makanya harapan saya kalau udah terbiasa sejak kecil, paling gak lumayan disiplin sampai kapan pun. Bagus juga kalau sosialisasi ini sampai ke sekolah-sekolah

    ReplyDelete
  9. Tinggi juga ya angkanya, 32% remaja menderita anemia akibat dari asupan makanan yang tidak baik
    Tapi, kayaknya diabetes, lambung, asma, obesitas ga ada hubungannya sama anemia kan

    ReplyDelete
  10. Pada dasarnya, resolusi paling baik ialah menjadi sehat. Usia remaja memang lagi susah-susahnya untuk makan dg gizi seimbang. Sama kayak adik-adikku, kalau diturutin, bisa-bisa tiap hari makan nuget sama sosis.

    Penting banget memang makan dg gizi seimbang.

    ReplyDelete
  11. Wah, anak2nya udah remaja ya mbak. Samaan dong kayak anak2ku hehehe. Ngobrolin soal gizi, kesehatan reproduksi dan sebagainya memang ga semudah yang dibayangin. Mesti pelan2 dari hati ke hati. Makanan dan minuman apa yang bagus dikonsumsi, hal2/ perbuatan apa saja ya boleh dan tidak dll. Hidup sehat dengan gaya hidup disiplin memang kudu ya hehe....

    ReplyDelete
  12. Resolusi sehat ini harus banget ditanamkan sejak awal tahun karena awalnya aku terinspirasi saat melihat Film NCT Dream The Movie. Dan kembali dikuatkan dengan artikel teteh mengenai pentignya menjaga asupan makan serra minuman bcs You Are What You Eat.

    ReplyDelete
  13. duh iya lagi, jaman remaja emang paling seneng nongkrong di kafe sambil ngobrol sampai malam. malah terkadang suka begadang jadiin salah satu rumah temen sebagai basecamp.

    waktu remaja sih gak ngerasa hidupnya gak sehat karena masih segar dan aktif ya, tapi padahal harus sudah dijaga juga sejak remaja, karena memang akan berpengaruh kepada kesehatan reproduksi yaa.

    ReplyDelete
  14. 2 anak gadis saya Rachel & Glory termasuk yang agak milih sama jenis sayuran. Mereka hanya suka kangkung & bayam. Makanan untungnya tidak milih yang penting saya pinter mengolahnya. Penting banget ya memang literasi gizi untuk remaja ke depannya mereka menjadi sehat

    ReplyDelete
  15. Remaja micin teh kalo anak-anak sekarang. Bahayakan. Gimana anak aku nanti. Duh, mudah2an anak kita selalu dalam lindungan Allah dan disehatkan aamiin

    ReplyDelete
  16. Alhamdhulilah sudah membiasakan anak2 makan yg bener sejak kecil. Sayur buah harus ada. Jd pas udah gede udh jalan sendiri tau makanan yg baik apa yg ga gmn ya mwskipun anak abege akhirnya ikutan juga nyobain makanan n.minuman kekinian yg ga bagus gizinya

    ReplyDelete
  17. Iya nih, sebentar lagi anak pertamaku memasuki usia remaja
    Aku juga perlu cari cara biar bisa ngobrol semakin asik sama dia
    Termasuk tentang bagaimana membicarakan kesehatan reproduksi ini

    ReplyDelete
  18. Kebanyakan memang anak2 terutama usia remaja susah bangt makan sayur ya mba plus lebih senang jajan junk food jadi peer bangt orang tua harus memberikan pengertian makanan bergizi itu penting buat kesehatan nantinya

    ReplyDelete
  19. Daripada gak insap2 soal hidup sehat, masih lebih baik memulainya sekarang mbak #ntms hehehe.
    Kalau tantangan kita dibanding anak zaman now kyknya beda di sekarang lbh banyak minuman kemasan dan kekinian yang gulanya gila2an. Makanan pun garamnya banyaakk.
    Emang edukasi kyk gini bagus ya, baik soal gizi maupun reproduksi, supaya anak2 calon pemimpin bangsa bisa selalu sehat dan ke depannya jd pemimpin, bukan malah jd beban negara.

    ReplyDelete
  20. Bahas banyak minum air putih dan botol minum gede jadi ingat zaman TK yang hype itu botol minum guede padahal anaknya masih kecil. Eh makin remaja si anak jadi malas bawa botol minum. Haduh kalau boba atau kopsu tiap hari, gulanya itu lho.

    Kebiasaan hidup sehat paling utama ya dari kebiasaan di keluarga. Kalau menu di rumah gizi seimbang, saat di luar rumah bisa terbentuk pilihan makanan yang sehat.

    ReplyDelete
  21. Penting sekali ini karena remaja harus produktif sejak dini agar di masa depan bisa terus survive bahkan jauh lebih kreatif sehingga mampu memberikan inspirasi dan motivasi kepada generasi berikutnya

    ReplyDelete
  22. nah bener ini literasi gizi untuk remaja itu tricky lo, karena mereka masih masa pertumbuhan tapi udah ngerti tentang penampilan. harus tarik ulur juga ngobrolnya

    ReplyDelete
  23. Gizi buruk itu emang banyak bahkan ga disadari. apalagi skrg berasa kebanyakan gizi padahal too much harus tetep sesuai takaran ya mak. semangat hidup sehat

    ReplyDelete

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS