Gue
sudah tahu bahwa moment seperti ini pasti akan tiba dan gue sudah mempersiapkan
hati gue sebaik-baiknya. Gue pikir, gue
sudah siap. Tapi sepertinya gue terlalu gegabah dalam menilai situasi ini,
karena gue rasa gue tidak akan pernah bisa siap menghadapi moment ini.
POKOKNYA
GUE BAPER!
Saat
ini Fathir sudah berusia 9 tahun dan duduk di kelas 3 SD. Awalnya gue
tidak menyadari sih, namun perlahan tapi pasti gue mulai yakin bahwa Fathir
saat ini telah masuk ke fase tersebut. Fase yang bikin gue baper.
Ketika
sedang jalan bareng dengan anak-anak, gue memiliki kebiasaan untuk selalu menggandeng
tangan mereka. Pegangan tangan dengan mesra gitu lah yah. Suatu hari gue lagi
jalan berdua bareng ama Fathir ke mall. Seperti biasa, dengan reflek gue
menggandeng tangan Fathir. Tapi secara perlahan dan sangat halus Fathir
melepaskan gandengan tangan gue. Nah lho!
Awalnya
gue pikir sih karena dia pengen ngapain gitu, jadi gue pun tidak menyerah dan
mencoba untuk menggandeng tangannya sekali lagi. Dan lagi-lagi secara lembut
dan penuh taktik ia melepaskan gandengan tangan gue HUHUHUHU!
Kemudian
ada beberapa kejadian lain lagi sih. Setiap pagi gue mengantarkan Fathir ke
sekolah dengan mengendarai motor. Ritual kita setiap pagi biasanya adalah,
Fathir membuka helm kemudian mencium tangan gue dan gue pun balas mencium
dahinya sembari tersenyum dan mengucapkan kata-kata penyemangat. Ucapan gue
biasanya : selamat belajar yah sayang, nanti semangat yah ulangannya, atau jangan
lupa minumnya diabisin yah. Macem-macem sih.
Tapi
beberapa waktu belakangan ini, Fathir kalau turun dari motor bawaannya selalu
buru-buru. Kayak yang pengen cepet-cepet pergi. Setelah mencium tangan dengan
tergesa-gesa, ketika mau dicium dahinya dia kayak sedikit membuang muka
sehingga gue cuma kedapetan cium rambutnya doang. Dan sebelum gue sempat
mengucapkan apa-apa dia udah lari terbirit-birit sambil teriak :
assalamualaikum!!
OMG!
ANAKKU SEKARANG UDAH GEDE DAN UDAH MALU UNTUK DIPELUK DAN DICIUM IBUNYA DI
DEPAN UMUM HUHUHUHUHU!!
Seperti
yang telah gue ungkapkan di awal tulisan, tentu saja gue sudah mengetahui
tentang hal ini bahkan telah mempersiapkan hati gue untuk menghadapi fase ini.
Iya, gue udah tahu kalau di usia tertentu anak laki-laki bakal merasa risih
kalau disayang-sayang ibunya di depan umum karena gak mau dianggap manja atau ‘anak
mami’ sama temen-temannya. Udah mulai jaim dia. IYA, GUE UDAH TAHU KOK! UDAH
TAHU!
TAPI
TETAP AJA SIH GUE BAPER! Bodo amat lah pokoknya gue baper, udah hakimi aja aku!
HAKIMI AKU! HAHAHAHA
Gue pun
sudah mengobrol dari hati ke hati sama Fathir mengenai hal ini. Dan ia pun
mengakui bahwa ia memang sudah mulai merasa malu kalau dipeluk dan dicium
mamanya di depan umum. Tapi ia berkali-kali meyakinkan gue bahwa walaupun ia
bersikap seperti itu, bukan berarti gak sayang sama mamanya. Fathir pun MASIH
tetap mau kok dipeluk dan dicium mamanya, tapi kalau lagi di rumah aja
BHAHAHAHAHA, okay lah fair enough.
Kalau
lagi baper kayak gini, biasanya sih gue suka baca tulisan-tulisan lama gue di
blog tentang anak-anak ketika masih kecil. Sayang sekali beberapa tulisan lama
gue tentang anak-anak banyak yang sudah raib karena dulu diposting di blog lama
gue di blogdetik yang sekarang sudah almarhum.
![]() |
Fathir sekarang tingginya sudah se-telinga gue lho, wajar aja kalo udah mulai jaim |
Gue
teringat dulu suka bikin beberapa seri tulisan tentang Kayla dan Fathir di blog.
Kalau tulisan tentang Kayla sih karena dia udah ABG, tulisan gue biasanya berkisar
tentang ketidakpahaman atau kegelisahan gue tentang cara berpikir dia. Pernah
gue posting di Problema Orang Tua Millenial : Tentang Jatuh Cinta dan Pacaran,
trus di tulisan Seleb Generasi Millenial yang Tidak Gue Pahami ada juga Bercandaan Anak Zaman Sekarang : Tapi Mamah Nyangu
Gue ubek-ubek
draft blog lama gue nyari tulisan tentang Fathir dan nemu sih, ada tulisan
tentang Fathir yang berusia 5 tahun dan ternyata gue re-publish di blog
cadangan gue : Curahan Hati Anak Usia 5 Tahun.
Kemudian
gue nemu tulisan yang dulu pernah gue publish di blog lama gue ketika Fathir masih
berusia setahun. Dan ketika membacanya gue langsung berasa mellow dan makin baper
huhuhu. Gue re-post aja yah.
Fakta Penting tentang Anak Usia Satu
Tahun
Target : Fathir
Usia
: 1 tahun
Film
kesukaan : Elmo, Pororo, Kamen Rider
Hobi
: mengejar kupu-kupu, menjilat lantai, menarik kaca mata Abah, tiduran di
halaman mesjid, makan semut *kalo gak kelihatan mama*, menarik rambut teteh
yang sedang tidur, mengorek-ngorek tempat sampah untuk mecari bungkus pilus yang
sudah dibuang mama.
Kata
Mutiara : Kalau main tuh harus pakai sendal, karena menginjak batu tuh sakit
sekali lho! Belum lagi kalau sampai dimarahin mama.
Berdasarkan
observasi yang dilakukan pada sang target, berikut ini adalah beberapa pesan
yang ingin gue sampaikan kepada para ibu di luar sana yang saat ini memiliki
anak berusia satu tahun :
![]() |
target observasi |
Tidak
perlu merasa kaget, terperangah atau terperanjat ketika tiba-tiba saja elo
menemukan panci di ruang tamu, katel di lemari baju atau centong nasi di meja
rias. Biasa aja. Karena itu artinya elo kelupaan mengunci lemari dapur dengan
iketan rambut.
Tidak
perlu merasa bersalah dan merasa menjadi orang yang paling jorok sedunia
apabila pada suatu hari elo menemukan remah-remah nasi kering di lipatan selimut.
Santai saja.
Mari
kita prediksi : di jam makan siang, ketika kita telah berhasil menyuapkan nasi
beserta sayuran *brokoli* kepada sang target, maka ia akan belari secepat kilat
ke kamar dan berpura-pura bersembunyi di balik selimut. Sementara kita pun
kembali asyik menonton acara gosip.
Kemudian
sang target akan keluar dari kamar dengan menampilkan ekspresi polos dan lucu
seakan-akan ia telah menelan suapan tersebut. Kita pun tertipu mentah-mentah
dan memberi kecupan sayang sembari berujar, “Anak mama makan sayurnya pinter
banget sih!”
Berhati-hatilah
memilih jenis cemilan untuk anak usia satu tahun. Hindari memberikan coklat,
terutama ketika baru mengecat rumah karena dikhawatirkan tembok rumah kita akan
terpapar cap jari yang terbuat dari coklat.
Kita
tidak akan pernah bisa membereskan tempat tidur dengan baik dan benar. Karena
baru saja kita mulai melipat selimut, maka sang target akan langsung naik ke
atas kasur, meloncat-loncat dengan penuh semangat sembari tertawa-tawa sehingga
kita tidak akan tega untuk menyuruhnya turun. Saran gue adalah : pasrah saja.
Tidak
perlu merasa malu atau hina ketika tiba-tiba saja di suatu acara arisan, elo
secara tidak sadar mendendangkan lagu Soundtrack Ninja Ranger yang seharian itu
terngiang-ngiang terus di kepala elo. Menolong
sesama manusia, menumpas kejahatan, jiraya, ninjutsu, pasukan ninja ranger!
Bilang aja itu lagunya Afgan yang baru!
Duh, perasaan gue malah makin campur aduk gak karu-karuan ketika membaca tulisan-tulisan gue di blog ketika Fathir masih kecil. Karena masih teringat dengan jelas perasaan gue saat itu ketika menuliskannya. Saat itu gue sedang merasa 'kewalahan' menghadapi kelakuan Fathir yang 'clingy' atau 'nge-buntut' banget ama gue. Dia selalu mengikuti ke mana pun gue pergi, bahkan ke kamar mandi sekali pun. Kadang bikin gue kesel dan emosi. Hahahaha
Gue teringat saat itu, gue berasa lelah banget dan pengen Fathir cepet gede dan mandiri supaya gue gak perlu merasa repot dan ribet. Ternyata, sekarang gue mulai merindukan kelakuan Fathir yang bawel dan selalu gelendotan ama gue di mana pun dan kapan pun hahahahaha.
Yah, ini memang fase yang harus kita lalui sebagai seorang ibu sih. Gue juga tahu kok, tapi tetap aja gue pengen menuliskannya di blog ini dengan penuh rasa baper hahahaha.
Buat para ibu yang saat ini punya anak balita dan lagi berasa lelah atau kewalahan karena selalu dibuntuti dan digelendotin anaknya terus meneru, pesan gue adalah dinikmati aja yah. Karena suatu saat nanti elo akan kangen dengan masa-masa itu. Percaya deh ama gue!
Gue teringat saat itu, gue berasa lelah banget dan pengen Fathir cepet gede dan mandiri supaya gue gak perlu merasa repot dan ribet. Ternyata, sekarang gue mulai merindukan kelakuan Fathir yang bawel dan selalu gelendotan ama gue di mana pun dan kapan pun hahahahaha.
Yah, ini memang fase yang harus kita lalui sebagai seorang ibu sih. Gue juga tahu kok, tapi tetap aja gue pengen menuliskannya di blog ini dengan penuh rasa baper hahahaha.
Buat para ibu yang saat ini punya anak balita dan lagi berasa lelah atau kewalahan karena selalu dibuntuti dan digelendotin anaknya terus meneru, pesan gue adalah dinikmati aja yah. Karena suatu saat nanti elo akan kangen dengan masa-masa itu. Percaya deh ama gue!
Percayaaa, karena aku juga sudah mengalaminya hahaha.
ReplyDeleteKadang memang suka kangen masa anak-anak kecil dulu, pengin mengulang masa-masa itu, padahal ya waktu itu penginnya mereka cepat gede dan mandiri.
Semangat mbak Erry, akan tiba saatnya nanti si anak lanang amat sangat sulit sekali kalo mau difoto, ada waktu ketika anak-anak lebih milih nonton bioskop bareng teman-temannya dan mamanya nggak diajak, akan tiba saatnya nanti mereka memilih kuliah di luar kota dan rumah jadi sepi *duuuuuh ini kok malah curhat di sini ya, maafkeuun haha :D
Makasih ya teh udah ngingetin. Kadang ada sih perasaan gitu, pengen bocah2 cepet besar mandiri dan diriku bisa bebas menumpas kejahatan bersama pahlawan bertopeng *lah.
ReplyDeleteMbak, mohon maaf, bisakah ukuran huruf diperbesar? Mata saya plus dan tak pakai kacamata jadi lelah bacanya. Lebih nyaman baca ukuran huruf yang besar. Saya biasa menulis di woed ukuran 14 enis huruf arial. Mbak bisa googling mengenai jenis huruf dan ukuran yang baik agar pembaca nyaman. Hanya sekadar saran saja Mbak. Mohon maaf, ya. Terima kasih.
ReplyDeletePalung saat ini 9 tahun, sudah malu jalan bareng mamahnuya sambil dipegang tangan di muka umum, mamah jelas kerap kesal. Itu di jalan kampung. Kalau di kecamatan mah mau saja pegang tangan mamah karena tkut hilang, he he.
Sekarang masih tidur bareng dan suka dipeluk serta sun. Saya nikmati saja karena sadar suatu saat kelak Palung akan besar dan ogah demikian lagi. Namun penting bagi saya untuk tetap menjaga ritual peluk dan sun di rumah agar anak bisa tetap merasakan kehangatan dan kasih sayang.
Huahahaha ... Welcome to the club! Gitu memang. Kalau masih kecil pengen cepet gede. Udah gede pengen dikecilin lagi. Kita sebagai ibu gampang bener baper, ya :D
ReplyDeleteaku juga kayaknya harus mempersiapkan diri untuk fase2 kayak gini nih... sekarang jayden masih mau dicium2 sebelum masuk sekolah, masih mau gandengan tangan juga, tapi uda mulai bisa bilang sayang sama temennya yang cewe hahahaha...
ReplyDeleteWaaah kayak gitu yaa ternyata perasaan orang tua ketika anak-anaknya mulai gede, hehe. Saya juga sebagai pelaku nih, kadang juga ga mau digandeng atau dirangkul sama bapak kalau di tempat umum pas lagi jalan-jalan.
ReplyDeleteTapi betul, meskipun kita udah pada gede dan agak canggung kalau disayang-sayang di tempat umum, kita tetao sayaaaaaaang sama orang tua. Hehe
Percaya, pakai banget!
ReplyDeleteAku juga alami hal yang sama dengan putriku yang kini menginjak remaja.
Lebih suka hangout dan menghabiskan waktu sama sahabatnya.
Aku bahkan suka "iri" kalau dengar pas doi telepon sama genknya, begh, ngakak sepuasnya, aura cerianya seperti "tumpah-tumpah" gitu deh, hahaha...
Jadi, setuju banget, nikmatilah semua momen-momen tumbuh kembang buah hati kita, karena semuanya hanya terjadi satu kali. Tak lebih tak kurang, titik!
wah tehhh, aku jadi melo juga bacanya. Sekarang aja si K kadang malu-malu gitu loh kalau dicium pas ngantar sekolahnya.
ReplyDeleteJadi inget pertama kali ketemu sama fathir dia masih 3 tahun dan masih dibelakang mamanya terus sambil ngintip-ngintip. Waktu sangat cepat berlalu ya >.<
Percayaaaa
ReplyDeleteAku belum punya anak tapi ada ponakan cilik2 dan usia di bawah Fatir udah gak mau ditium2 lagi. Di rumah pun tiumnya kadang terpaksa kalau minta sesuatu. Gemez aku tuh!
Heheheh aku pun begituuu.. waaupun bapernya biasa ajaaa. Si Bo udah mau 13 tahun dan udah abegeh banget yang asyik dengan dunianya sendirii judulnya. Well, nikmati ajaa yaa
ReplyDeleteWah saya jadi ingat pas si kecil juga ikut kemanapun emak pergi. Sekarang udah 4 tahun udah punya keinginan sendiri, udah seneng main, pengen deh punya anak cowok lucu gitu y Allah hehe
ReplyDeleteAiih...jagoan gantengku dah mau remaja nih.. *dan mamahnya makin baper deh! Haha...
ReplyDeleteRy, gue ingat banget selalu hepi baca cerita ttg Fathir dg gaya lucunya ataupun bahasa antiknya itu..haha...kangen...
Anak sulungku sudah masuk fase 2, kalo disekolah ketemu bundanya hanya senyum dari jauh sambil dadah", kalo dulu pasti dia nyamperin dan minta peluk.. Yuk baper bareng mba
ReplyDeleteFathir kayaknya seusia adekku deh, dia juga udah ga mau dimanja dan dicium mama, apalagi di depan umum, selalu ngelak hehe udah berubah drastks
ReplyDeletehahaha ternyara4 jilat lantai itu banyak juga ya. padahal kau sampai setres liat anak kok jilatin lantai ya ampyunn hahaha. iyah kadang menguatkan hati gak mudah ya entar tiba2 sudah malu dipegang huhu
ReplyDeleteFathir udah semakin ganteng aja.
ReplyDeleteAku malah lebih suka digandeng ortu lho mba, mungkin karena dulu jarang bertemu karena mereka sibuk kerja.
biasalah anak laki2 itu takut dibilangin temannya anak mami
ReplyDeleteSekarang aja aku udah sering baper teh, baper kalau fathan ngambek nggak mau dipeluk karena kalah rebutan perhatian emaknya sama Fakhira, duh sedih deh, kebanyakan baper nih emaknya
ReplyDeleteBeen there... ini bujangku baru kelas 3 SD aja juga udah mulai malu dipeluk dan dicium di depan umum. Kalau yg cewek sih mpe sekarang masih nda pa2 dipeluk2 dan diciyum2 dimana2, sayangnya ga bisa setiap hari ketemu dia. Laahh...malah jadi kangen kan. Tanggung jawab nih Mb Erry ;)
ReplyDeleteVirtual huh mbakkk anak pertama aku juga usianya beranjak remajaaaa dan sudah ngga mau diajak ajak pergi misalnya ke mall atau kondangan, maunya main dirumah aja hiks.. padahal ya waktu kecil mau diajak jalan.. kadang suka ada yang hilang kalo jalan tanpa anak hiks harus siapkan mental alias jangan baper melihat perubahan mereka ya mba
ReplyDeleteDuh kakak sama banget kaya aku...ini anakku kelas 5 udah malu cium pipi kanan kiri di depan umum huhu. Tapi masih mau sih kalau di rumah hehe.
ReplyDeleteIya mbak, saya sekarang mencoba berdamai dengan keadaan, saat ini masih digelendotin saki, mungkin gede dikit dia dah main sama temen temennya dan risih sama emaknya yang mirip spion. Hihi
ReplyDeleteKayak anakku yang pertama. Susah banget menyelami hatinya. Tapi Alhamdulillah dia tetep curhat sih sama saya, cuma kudu hati hati komentarin ya heuheu *eh jadi ikut curcol
Hihi saya jadi kebayang kalau babyku juga udah gede kayak Fathir, bakal bersikap demikian juga ya mbak dan pastinya saya bakal ngerasaain baper kayak yang mbak rasakan
ReplyDeleteTernyata sama-sama punya anak bungsu umur 9 juga nih. Duh aku harus siap-siap baper juga ya kalau ditolak kaya gitu. Kalau digandeng sih masih mau tapi Alvin udah gak mau dicium depan sekolah :-D
ReplyDeleteNah aku akalinnya jadi di rumah udah dicium2 dulu deh.
Gpp dicoba aja terus lama-lama mudah-mudahan Fathir luluh dan gak buat baper emaknya lagi
Fathir masih chubby fotonya yang umur 1 tahun
Baca ini saya pun ikutan baper Teh, duh kayaknya saya pun akan mengalami hal yang sama huhuhu. Anakku saat ini berusia 7 tahun dan sepertinya saya pun harus mulai mempersiapkan diri "ditolak" secara halus seperti itu :(
ReplyDeleteAnak laki-laki biasanya memang begitu yaa, Teh? Duhhhh saya jadi harus lebih sering peluk cium anak saya nih sebelum dia malu dipeluk cium mamanya karena merasa diri udah besar :(
ReplyDeleteMasyaAllah nggak kerasa ya mba waktunya eh udah gede aja si adek
ReplyDeletedan kalau mau dicium poponya di depan umum udah malu hahahhaha
Fathir mirip banget sama Mama.... ya iyalah hehehehe.
ReplyDeleteAnakku yang gede 12 tahun, kalau di rangkul masih mau, tapi kalau di cium di tempat umum juga udah malu, sama dengan adeknya yang 9 tahun, tapi lkalau di rau dia kadang masih mau. Tapi ya gitu tolah toleh dulu, kalau sepi baru mau nyium, tapi secepat kilat wkwkwk.
Di usia segini, berarti normal ya kalau sikap anak seperti itu..
Kalau masih kecil mah masih ga nolak ya mba kalau dicium2 depan umum heheheh.
ReplyDeleteAnakku yg kecil umurnya 4 tahun tapi masih ngintil aja kemana emaknya pergi hahahaha
ReplyDeleteAnakku yg cowok sdh mau SMP kalo di rumah masih sering ndusel ndusel aku tapi kalo di luar udah ga mau. Malu sama teman-temannya katanya, hihi
ReplyDeletehauuhhh baper
ReplyDeletesuatu saat aku juga bakal ngalamin
fase ini
heheh jadi bisa ikutan mempersiapkan hati kayak mbak
Baper mode on padahal. Si. Gen. Belum 2th
ReplyDeleteTetehhhh dan kini aku lagi difase Rayi adalah fans terberatku ditangisin pas ke toilet, dah kayak ditampolin satu RW nangisnya cuman ditinggal solat doang alhasil solatku ga keruan, aku ge sampe esmosih wkwkwk dan aku juga berharap Rayi cepet mandiri ternyata baca ini aku jadi baper olangan :(( maka nikmatilah fase ini ya karena nanti ga akan keulang lagi
ReplyDeleteFathir cakeeeps, udah gede yaa.. :D Aku pun lagi baper, teh.. Anakku padahal baru TK B, tapi kalo aku anter sekolah trus ada miss-nya di gerbang atau ada ibu temennya gak mau aku kiss-kiss dan gak mau toss juga.. Bapeeerr hahaha.. Tapi samaan, kalo di rumah masih mau sih diuyel-uyel.. Hehe 😁😁
ReplyDeleteAnak cowok emang beda jauh sama anak cewek ya teh, Aira anakku seumuran Fathir juga 9 thn, tapi dia enjoy2 aja di peluk n dicium emaknya di depan umum. Hahaha. Berarti aku juga bakal ngalamin kayak gini juga pas Dzikri nanti, huhuhu. Untung dzikri masih 4 bulan, masih ada waktu utk uyel-uyel dia sampai puas. Hahaha
ReplyDeleteIyaaa duh aku sekarang lagi masa rempong punya anak 3 kecil kecil semua
ReplyDeleteSama. Aku juga pasrah weh, kayak sekarang di tas kerja tiba-tiba ada centong2an, ada buku dongeng. Karena aku yakin suatu saat akan merindukan hal ini
ReplyDeleteTeteeeeh... Sumpah aku baper bacanya 😭😭😭
ReplyDeleteAnak kita udah mau remaja aja. Inget pas panik ngadepin perubahan Rasi terus WA Teteh. Kita setrong 😘
Aku termasuk ibu yang baperan. Agak-agak panik karena bocah udah mau gede dan butuh bayi lagi buat dicium-cium dan dipeluk-peluk, hihihi.
ReplyDeleteWih, Fathir udah gede & tinggi ya Teh... Duh, baca ini jadi ikutan baper. Aku blm ngalamin sih, tapi tar bakal kealamin juga, soalnya anakku cowok jg, tp skrg masih bayi. Bersiap menghadapi fase rempong balita deh
ReplyDelete