Tentang Personal Branding dan Etika Blogger

Wednesday, March 20, 2019


Beberapa waktu yang lalu, gue diminta untuk sharing sama temen-teman blogger untuk membahas tentang Personal Branding dan Etika Blogger. Alhamdulillah acaranya berjalan dengan baik. Walaupun awalnya sempat agak nervous tapi setelah berhasil mengikis kegugupan gak penting tersebut, akhirnya gue pun bisa nge-bacot dengan lancar udah kayak yang lagi curhat beneran hahaha.

Bagi yang sering mampir ke blog ini, mungkin sudah mengetahui bahwa gue tuh suka banget sama standup comedy. Dulu gue sering datang ke acara sharing para komika Bandung untuk mendapatkan ilmu seputar tehnik standup comedy. Salah satunya adalah cara bagaimana untuk bisa perform dengan baik di atas panggung. Dan gue pernah beneran bikin materi standup comedy,  kemudian nekad ikutan open mic hahahaha. Kayaknya dulu pernah gue posting deh di blog gue yang detik.

Saat itu gue sempat diberikan tips tentang tehnik penguasaan panggung dalam standup comedy, yang mana masih gue ingat sampai sekarang. 3 hal penting yang harus diperhatikan ketika akan tampil  adalah : menguasai materi, menguasai panggung dan menguasai  penonton.

Biasanya tehnik yang paling sulit dan agak tricky adalah point terakhir yaitu menguasai penonton. Karena ketika sedang open mic di café, biasanya penonton yang hadir terdiri dari berbagai usia dan lapisan sehingga sulit sekali untuk bisa menebak dan menembus cara berpikirnya. Akhirnya gue pun menyerah jadi standup comedian dan memilih untuk menjadi blogger aja bhahahahahaha

Personal Branding dan Etika Blogger

Itulah sebabnya setiap kali diundang untuk sharing tentang pengalaman ngeblog, gue selalu kepo dan cerewet ingin mengetahui latar belakang peserta yang akan hadir. Tujuannya sih untuk menyamakan frekuensi. Supaya gue bisa menyesuaikan materi yang gue miliki dengan peserta yang hadir.

Ketika diundang oleh blogdetik untuk membahas tentang Personal Branding di acara HijabHunt, gue melakukan riset dan mengetahui bahwa pesertanya bukanlah blogger. Mereka datang dari seluruh penjuru Indonesia, usia masih relatif muda dan sebagian besar mahasiswa.  Saat itu juga mereka sedang menjalankan karantina sekitar seminggu. Sehingga gue pun melakukan pendekatan ala anak muda gaul gitu lah yah.

Ketika diundang oleh fanbase Ini Kpop untuk membahas tentang  proses kreatif pembuatan konten drama Korea, gue juga melakukan riset kecil-kecilan tentang para peserta. Pendekatan gue lebih mudah karena pesertanya merupakan para admin fanbase yang mana ilmu Kdrama dan Kpop nya udah level dewa banget. Jadi ngobrolnya pun bisa lebih nyambung hahahaha.

Ya ampun, padahal ini gue niatnya mau bahas Personal Branding dan Etika Blogger tapi seperti biasa muter-muter dulu gak jelas juntrungan dan sedari tadi belon masuk ke inti permasalahannya hahahahaha.

Tentang Personal Branding

Berhubung gue sudah mengetahui bahwa semua pesertanya adalah blogger, maka gue sih berasanya ice breaking yang dibutuhkan pun menjadi lebih mudah. Gue hanya melontarkan pertanyaan : Jadi semua yang ada di sini punya blog yah? Semua blogger kan yah? Bukan netyjen maha benar yang tydack pernah salah, kayak followernya Lambe Turah itu kan yah? Terus pada ketawa deh dan suasananya pun langsung cair hehehe.

*PLOT TWIST : PADAHAL SEBENERNYA GUE JUGA FOLLOWER LAMBE TURAH BHAHAHAHA*  

Untuk materi Personal Branding sudah dikupas tuntas sebelumnya oleh mbak Nurma Larasati dari Halal Lokal, sehingga gue pun hanya menyentil dan membahas sedikit-sedikit saja ketika sesi gue berlangsung biar gemash hehehe.

sumber : IG @nurulfitrifathani
Kalau berdasarkan pengalaman gue sih Personal Branding terbentuk dari : sampai sejauh mana sih elo mengizinkan media sosial untuk merasuk ke dalam diri lo, sehingga dapat menimbulkan kesan tersendiri ketika orang lain melihat konten lo?

Contoh konkretnya adalah, saat ini mungkin personal branding yang gue miliki adalah mommy blogger dan Kdramalover karena memang hanya hal-hal tersebutlah yang selalu gue bahas di media sosial. Gue membatasi diri gue sendiri dan hanya mengizinkan media sosial untuk merasuk ke ranah Kdramaland saja. Setiap kali baper menonton kdrama maka gue akan heboh membahasnya di medsos, membuat meme di IG dan membedahnya dalam bentuk thread kultwit di twiter.

Jadi kesannya hidup gue tuh DRAMA KOREA banget!

Padahal dalam kenyataannya tidak seperti itu. Dalam sehari gue paling banter hanya sempat nge-drama sekitar 1 atau 2 jam saja, kecuali wiken. Dari 24 jam waktu yang gue miliki, masih tersisa waktu 22 jam yang TIDAK gue bahas di media sosial. Hal-hal membosankan seperti nongkrong di warung Mama Ajeng sambil ngemil bala-bala, atau bĂȘte sama mang sayur karena gak bawa ikan kembung pesenan gue, gak akan dibahas di medsos hahaha. *GAK DIBAHAS DI MEDSOS TAPI KOK MALAH DITULIS DI BLOG DASAR KONTRADIKTIF KAMUH!!*

Jadi kalau menurut gue Personal Branding tuh bukan tentang pencitraan sih, tapi tentang sampai sejauh mana elo mengizinkan media sosial untuk masuk ke ranah pribadi elo. Dari 100% diri elo seutuhnya, seberapa persen nih yang akan elo izinkan untuk dibagi di medos. Itu aja sih.

Tentang Etika Blogger

Menurut gue sih secara garis besar, Etika Blogger dapat dibagi dalam dua hal yaitu etika yang terkait dengan konten dan etika yang menyangkut attitude! Nah lho!

Untuk etika yang berkaitan dengan konten tentu saja pedoman yang harus kita junjung tinggi dan pegang teguh sebagai seorang blogger adalah memiliki konten yang orisinal. Tulisan yang benar-benar milik kita sendiri. No plagiat no copas!

Walaupun dalam eksekusinya untuk proses kreatif pembuatan konten kita mungkin akan dipengaruhi oleh berbagai buku yang kita baca, film yang kita tonton, kejadian yang kita alami atau apa pun itu. Ide memang bisa datang dari mana saja, tapi kita harus mampu meramu ide tersebut dan menuliskannya sehingga menjadi benar-benar milik kita.

Etika lain yang harus kita miliki sebagai seorang blogger adalah kita harus mampu mempertanggungjawabkan tulisan kita. Setelah kita menerbitkan tulisan kita di blog, maka kita harus sudah siap dengan segala resikonya. Kita tidak dapat mengendalikan reaksi pembaca akan tulisan kita. Apakah mereka akan menyukai atau bahkan membenci tulisan kita. Kemudian gue pun menceritakan pengalaman ketika tulisan gue pernah viral, tapi kemudian mendapat hujatan hahaha.

Untuk etika yang menyangkut attitude, selain membahas tentang integritas dan kejujuran, gue juga menekankan kepada sikap tepat waktu yang harus dimiliki para blogger. Baik tepat waktu untuk datang ke acara maupun tepat waktu dalam menerbitkan tulisan. Kita juga sempat diskusi sih alasan sebenarnya mengapa para blogger sering terlambat  menerbitkan tulisan di blog adalah karena kebiasaan buruk para blogger yang diberikan deadline 7 hari, tapi mengerjakannya di hari ke 6 BHAHAHAHA

Sebenarnya materi gue tuh cuma sedikit doang, yang banyak adalah selipan bercandaan dan CURHATNYA YANG KAGAK KELAR-KELAR! BHAHAHAHA


Renungan untuk Para Blogger

Pada sesi terakhir lagi-lagi gue curhat tentang pengalaman ngeblog selama 10 tahun sih. Dinamika yang terjadi di jagat blogosphere selama 10 tahun gue menjadi blogger. Gue sih menyarankan agar kita bisa bertahan ngeblog dalam jangka waktu panjang, sebaiknya kita merenungkan kembali tentang hal-hal yang mampu membuat kita berdebar ketika ngeblog.

Dalam hal ini menurut gue tidak ada jawaban benar atau salah, karena achievement setiap orang berbeda.


Apa sih hal yang mampu membuat hati lo berdentum dan bisa membuat lo bertahan ngeblog terus sampai ke ujung sana? Apakah mendapat fee dalam jumlah tertentu membuat hati lo berdentum? Ataukan mungkin diundang ke acara bergengsi? Atau memenangkan kontes? Atau mendapat traffic tinggi? Atau tulisan lo menjadi viral? Alasannya bisa beragam dan semua sah-sah saja.

Gue sudah melakukan pencarian tersebut selama 10 tahun dan jujur saja jawaban gue berubah terus hahahaha.

Pada awal ngeblog gue sangat terobsesi dengan kontes dan Korea. Gue mengikuti berbagai kontes dengan harapan bisa memenangkan hadiah dan berangkat ke Korea. Alhamdulillah terkabul. Tapi setelah itu gue sempat bengong dan males-malesan ngeblog. Ternyata alasan memenangkan kontes dan pergi ke Korea saja tidak cukup bagi gue untuk bisa terus ngeblog sampai ke ujung sana.

Akhirnya gue pun berkontemplasi kembali dan berhasil menemukan jawaban. Hal yang membuat hati gue berdebar dan mampu membuat gue bertahan ngeblog dalam jangka waktu lama.

Ternyata bagi gue jawabannya adalah : hati para pembaca.

Gue selalu merasa tersentuh apabila ada pembaca blog yang tiba-tiba saja  mengirim email, dm atau sekadar mention di twiter untuk membahas tentang salah satu detail gak penting di tulisan gue yang telah terbit bertahun-tahun yang lalu. Kadang gue suka heran bercampur haru, mengapakah ada orang yang masih teringat dengan detail tersebut, padahal tulisannya udah gue posting lama sekali.

Pada hakikatnya kebahagiaan sederhana gue ketika ngeblog adalah ketika tulisan gue yang receh ini bisa melekat di hati pembaca. Gue merasa hal itulah yang membuat hati ini berdebar dan mampu membuat gue ngeblog terus.

Untuk elo sendiri gimana? Silakan untuk merenung dan berkontemplasi yah. Dan santai aja gak ada jawaban benar atau salah kok, yang penting jujur saja sama diri sendiri yah. 

Gue ucapkan juga terima kasih banyak atas semua teman-teman yang sudah berkenan hadir dan mendengarkan curhat gue yah. Terutama untuk Katarasa dan semua sponsor yang telah mendukung. Semoga kita makin semangat ngeblog yah!


36 comments:

  1. Setuju banget mbak. Saya juga hanya membagikan tentang keluarga, gaya pengasuhan, atau tips-tips merawat hubungan. Bukan nggak pengen juga share jalan-jalan, makan-makan, tapi rasanya nggak semua hal dalam hidup netyzen harus tahu. Sekalian membentuk personal branding. Btw tiap ke blog ini, saya langsung kangen baca majalah Bobo.

    ReplyDelete
  2. Yup, menjadi seorang blogger juga ada etikanya. No copas.
    Dulu mah awal ngeblog th 2007 ya cuma sekedar nulis nggak jelas. Atau kalo nggak ya, nulisnya ambil dari majalah *waktu itu masih nggak ngerti sih.
    Masih inget dulu nulis tips make up, dan yg komen tuh nanya macem2, padahal bikin alis melengkung aja aku masih nggak bisa, coba pake eyeliner kok malah hampir kena mata, mau jawab apaan coba? Ya udah jawabannya, bisa tanya ke ahlinya hahaha

    ReplyDelete
  3. Keren ilmunya mba, jadinya ingat drakor, ingat mba Erry ya hehehe

    Setuju banget dengan ilmunya, branding ga bisa lepas dari medsos dan beda dengan pencitraan.

    Dan emang, punya branding khusus jauh lebih mudah ketimbang branding secara umum.

    Asyik banget kalau bisa ikutan acaranya nih, bisa ngakak berjamaah dengar stand up comedy ala mba Erry hehehe

    ReplyDelete
  4. Ngeblog buatku suka suka, dan membagi cerita keseharianku sebagai ibu rumah tangga. Agak susah mencari branding yang unik. Buatku menulis jangan karena terpaksa dan materi oriented, meski kalau dapat uang ya seneng.

    ReplyDelete
  5. aku penasaran belum pernah lihat Teh Erry mengisi acara penasaran lihat lawakan Teh Erry hihi keren deh teh, topiknya juga keren. Blogger memang penting sekali ya untuk personal branding, dan saya sepertinya belum terlalu berhasil untuk satu ini hehe :D

    ReplyDelete
  6. Aku penasaran pingin ketemu demgan dirimu, Erry... kayaknya asyik aja ngobrolin babang drakor yg tiap tahun selalu bergonta ganti tapi standar tamvan nggak pernah bergeser. Btw, suamiku sekarang udah resmi jadi kdrama lover juga dong ketularan aku..hahaha..senang deh sekamar dan sefrekuensi jadi bisa diskusi tentang kdrama berdua

    ReplyDelete
  7. Senang banget ya Ry kalau ada pembaca blog kita yg setia menantikan postingan kita, pdhl sih seringnya aku posting recehan cerita anak2 atau kebun aja :D . Btw kamu di Bandung ya Ry? sabtu ini aku jalan2 ke Bandung, klo ada kesempatan kopdaran yuuk :) .

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nellaaaa,
      Barusan aku udah email dirimu kirimin nomer whatsapp yah! Ayooook ketemuan :))

      Delete
  8. Mba kalo kita dapatnya dari event gimana mba kemungkinan hampir 60% tulisan kita akan sama.. Apa itu termaksud belum ada pendirian konten, cara peluasan artikelnya gimana ya??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau menurut aku sih mbak, walaupun kita mendapat brief yang sama, tapi sudut pandang penulisan tetap harus berbeda. Karena justru hal tersebut yang membedakan tulisan kita para blogger dengan media mainstream. Tetap harus ada personal touch-nya sih mbak :))

      Delete
  9. wah aku gak bisa ikutan acaranya teh eri karena baru balik dari Malaysia T>T
    kalau aku sejak 3 tahun lalu males-malesan buat upload sesuatu di IG atau twitter apalagi facebook. apalah itu personal branding di media sosial haha.

    ReplyDelete
  10. Cakep nih ilmunya. Personal branding di medsos emang bisa bikin orang lebih inget ke kita yaa. Kayak kalau baca review drakor langsung ingetnya mba Erry :))

    ReplyDelete
  11. Suka deh dengan tulisan-tulisan Teh Erry. Terutama tentang drama korea (kapan lagi atuh posting tulisan tentang drakor? kangen nih). Semua tulisan drakor Teteh selalu kubaca (walau jarang komen). Jadi ingat pertama kali terdampar di blog Teteh yang di blogdetik yang membahas tentang drakor alien yang akan dijadikan sinetron :). Uneg-uneg yang Teteh tuliskan itu sama banget denganku, dan sejak saat itu kumulai terperdaya dan menantikan tulisan-tulisan Teteh selanjutnya :)

    ReplyDelete
  12. Huwaaaa saya kapan bisa ketemu Teh Erry yaa? Pengen banget ketemu penulis drakor idolakuuuh :*

    kalo urusan drakor, Teteh mah ahlinya, bahkan sepanjang apapun tulisannya tetap kubaca habis. Dan anehnya, kalo kangen, tulisannya suka kubaca ulang lagi dan lagi :). Kadang sengaja mampir kesini hanya untuk baca tulisan-tulisan drakor dan kemudian senyum-senyum sendiri :)

    ReplyDelete
  13. klo ditanya ngeblog untuk apa? for fun ajah. brandingnya gimana? hmm, it's simple me, seperti tagline blog saya deh Mbak.. saya yaa gini, sukanya simple dan gak mau neko-neko lah, hihihih :D

    ReplyDelete
  14. Teteh kita belum pernah jumpa kalau jumpa please stand up comedy hahaha..mantab teh dari pelajari standu up hingga aku tahu teh Ery bibi titi teliti itu ga lepas dari drakor :D

    Aku lalu semedi brandingku yo opo?masih campur sari wkwkwk nice share teh

    ReplyDelete
  15. Sebuah pencerahan soal sosial branding "sampai sejauh mana sih elo mengizinkan media sosial untuk merasuk ke dalam diri lo, sehingga dapat menimbulkan kesan tersendiri ketika orang lain melihat konten lo?", ini bakalan aku ingat terus teh. Jadi bikin mikir penjelasannya.

    ReplyDelete
  16. kereen pisaan Teteh Erry..juara memang nih blogger kita yang satu ini! Dan memang jadi blogger tuh bukan berarti kita sembarangan yaaah

    ReplyDelete
  17. Wah soal reaksi pembaca aku pernah dapet pengalaman ga enak juga. Sampe dimusuhin temen.. padahal dia belum naca artikelnya full cuma baca caption di IG tempat aku promote artikel 😂 jadi salah tangkap maksudnya. yasudah memang udah diluar kendali kitaa..

    ReplyDelete
  18. Ingat drakor ingat teh Ery..sy bukan penonton drakor krn takut kecanduan hahaha tapi suka ngakak baca meme/curhat teh ery d og soal drakor

    ReplyDelete
  19. Kok, kulkas dan gorden gak ditulis di sini? Padahal 2 benda tersebut kayaknya termasuk personal branding Erry huahaha. Tetapi, Mama Ajeng tetap eksis :D

    ReplyDelete
  20. Wah aku juga harus banyak belajar nih teh untuk etika menjadi blogger yang baik

    ReplyDelete
  21. Wlo blogku campur2 pun medsosku juga bgitu, tapi akupun ga smua2 dishare di blog/medsos Teh. Biar tetap misterius gituh haha. Tapi bener deh, aku kadang kwatir temen2 punya anggapan yang ga pas tentang aku. Misalnya nih dianggap emak blogger sibuk. Padahal akuma cm ikut kegiatan komunitas blogger n parentinflg 1 minggu sekali aja. itu jg ga tiap minggu. Cm krn 1 event, post fotonya banyak jadi kesannya sok sibuk hehe

    ReplyDelete
  22. Mengenai etika penting banget nih, gak di blogger gak dimana-mana, mestinya punya etika ya. Nah, kalau personal branding nih,yang aku belum bisa juga ampe sekarang huhu

    ReplyDelete
  23. Mbak memotivasi dan menginpirasi banget nih artikelnya...

    ReplyDelete
  24. Aku berusaha menjauhi drama korea dulu kalo lagi deadlina karena benar-benar mengalihkan duniaku. Aku jadi ga bisa ngeblog kalo kecanduan drakor hahaha.... setuju sekali lah, blogger harus punya etika dalam konten dan gaya.

    ReplyDelete
  25. Kalau menurut Mpo jadi diri sendiri aja dan nyaman. Jangan juga terlalu curhat juga di sosmed karena tempat curhat yang baik cuma sama allah

    ReplyDelete
  26. aih, sama nih yang membuat hatiku berdentum saat ada yang email atau japri nanya suatu produk atau artikel yang ku tulis. Alhamdulillah masih ada yang baca dan bermanfaat.

    ReplyDelete
  27. Yups etika penting banget yes, no copas atau plagiat. Pernah ada orang yang nuduh plagiat karena tulisannya hampir mirip tapi klo di satu event yang sama masalah plagiat agak gimana gitu ya soale kan sama2 hadir di event dan rekam pembicaraan narsum jadj bisa sibilang hampir sama.

    ReplyDelete
  28. HUhuhuhu... aku gak ikut acara ini. Padahal berfaedah banget. Semoga acara berikutnya bisa ikutan. Seruuu...

    ReplyDelete
  29. Dirimu memang keren dan baik hati cin..aku pernah liat dirimu standup comedy wkt ultah KEB di bdg di city link..mantaps sayang kemarin ada perlu ga bs pergi jauh teuing ke Surapati..huhu

    ReplyDelete
  30. Makasih kak sharingnya. Aku jadi lebih ngerti bagaimana posting di mesos. Aku tuh kemarin ya masih berantakan gitu sosmednya. Mulai hari ini akan coba saya rapikan :)

    ReplyDelete
  31. Gak pernah bosan sama teh Erry.
    Semua kereen.
    Tulisannya, materinya...
    Uwuwuw~

    Dan sama niat ngeblog apa..?
    Debaran menulis saat mau nulis apa?

    Uhhuukk~
    Mendadak keselek karena suka drama Korea, tapi yang ditulis henpon.
    Huuhuu~
    Sambung-sambungin aja kali yaa, teh?

    ReplyDelete
  32. Wah ngomongin riset sebelum manggung, jadi ingat mau sharing tentang nulis Selasa depan mau riset juga deh, Terim kasih teh pencerahannya, sekarang sih berusaha seprofesional mungkin, ngga telat datang, ngga telat submit..

    ReplyDelete
  33. Setuju Teh Erry.
    Setiap orang punya agenda sering mengapa menjadi blogger atau nara blog.
    Tidak ada yang salah dengan latar belakang itu semua. Semua sah-sah saja.
    Tos atuh la!

    Tentang tulisan kita yang bisa menginspirasi itu, aku juga sering tersentuh.
    Makanya aku sering banget menyampaikan hal ini dalam setiap kesempatan terutama dengan putriku, bahwa yang receh dan remahan bagi kita bisa jadi sangat istimewa bahkan bisa menginspirasi orang lain.

    ReplyDelete
  34. Sepakat pakai banget pas sampai di sini:

    "... kita tidak dapat mengendalikan reaksi pembaca akan tulisan kita. Apakah mereka akan menyukai atau bahkan membenci tulisan kita!"

    Membaca artikel ini lansung ingat pengalaman aku saat share di depan generasi Z, dan setuju (lagi) pakai banget (lagi) sama bagian ini:

    "... 3 hal penting yang harus diperhatikan ketika akan tampil adalah : menguasai materi, menguasai panggung dan menguasai penonton!"

    Teteh, kamu keren!
    Aku... padamu lah :)




    ReplyDelete

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS