Tapi ya gitu deh, masih cuma sekadar pengen aja. Ketika harus menjalankannya sendiri dengan sungguh-sungguh ternyata sulit minta ampun. Banyak aral rintangan dan godaan yang kian menerpa. Mulai dari pola tidur yang berantakan karena suka keasyikan begadang sambil nonton drama korea. Belum lagi kalau pagi-pagi gak sempet sarapan sukanya ngemil gorengan karena ehm, yah karena enak aja hahaha. Sejatinya gorengan dan mie instant itu merupakan kenikmatan hakiki yang sulit untuk diberantas yah!
Akhirnya
gue pun benar-benar bertekad untuk mulai berolahraga kembali. Sebenarnya dulu gue
sempat rutin melakukan senam aerobik atau zumba bareng ibu-ibu komplek. Tapi
karena Fathir semester lalu sekolah siang, akhirnya jadwal senam gue pun berantakan.
Dan malah jadi keterusan males deh.
Berhubung
di komplek rumah gue baru saja dibangun jogging track, akhirnya gue pun
memutuskan untuk lari pagi. Setelah mengantarkan anak-anak ke sekolah dan
beres-beres rumah seadanya, gue pun langsung mengenakan sepatu dan melipir ke
lapangan.
Tapi
parah bener sih, baru juga lari satu keliling gue sudah ngos-ngosan kehabisan
nafas. Ketika menuju putaran kedua, gue pun mulai merasakan persendian kaki
gue seperti longgar sulit dikendalikan dan hampir mau copot. Di putaran ketiga mata gue sudah mulai berkunang-kunang dan sedikit berhalusinasi. Gue pun mulai bertanya-tanya mengapa gue terlahir ke dunia ini, akhirnya memutuskan untuk menyerah saja. Kenapa lemah
banget sih! Hahahaha.
Penyakit
Mematikan Akibat Gaya Hidup Tak Sehat
Kebetulan
sekali beberapa hari yang lalu gue hadir di acara Media Gathering yang diadakan
oleh Prudential sehubungan dengan diluncurkannya produk baru mereka yaitu
PRUCritical Benefit 88.
Hadir
juga dr. Sukono Djojoatmodo Sp. S dari RS Premier Jatinegara yang memberikan
penjelasan seputar penyakit kritis di Indonesia. Menurut beliau, saat ini
terdapat tiga penyakit mematikan yang disebabkan oleh gaya hidup yang tidak
sehat yaitu : jantung, kanker dan stroke. Bahkan menurut WHO (World Health
Organization) penyakit tidak menular seperti yang telah disebutkan sebelumnya
diperkirakan menjadi penyebab 73% kematian di Indonesia.
*duh,
mendengar penjelasan pak dokter membuatku jadi ingin membentur-benturkan kepala
ke pintu kamar mandi saking stresnya huhuhu!*
Apabila
dulu penyakit mematikan tersebut biasanya hanya menyerang usia tua saja, tapi
sekarang sudah tidak lagi. Akibat pola hidup yang tidak teratur saat ini banyak
pasien di usia produktif yang terserang penyakit tersebut.
Menurut dr. Sukono agar tidak menimbulkan efek yang terlalu besar, maka penanganan penyakit harus dilakukan sesegera mungkin. Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan merupakan salah satu cara efektif untuk menanggulangi penyakit tersebut, sehingga bisa dicegah sebeklum terlambat.
Menurut dr. Sukono agar tidak menimbulkan efek yang terlalu besar, maka penanganan penyakit harus dilakukan sesegera mungkin. Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan merupakan salah satu cara efektif untuk menanggulangi penyakit tersebut, sehingga bisa dicegah sebeklum terlambat.
Kesibukan
dan tuntutan perkerjaan memang merupakan tantangan besar dalam menerapkan pola
hidup sehat. Dan kalau berdasarkan pengalaman pribadi sih ditambah lagi dengan
timbulnya rasa malas dan kebiasaan yang suka menunda-nunda atau mencari-cari alasan.
Mulai dari beralasan hujan supaya gak perlu lari pagi atau menyalahkan mang
sayur yang gak berjualan supaya gak usah masak sayur. Itu gue sih hahaha.
Pokoknya semua jenis alasan diajukan demi kenyamanan diri sendiri. Duh, parah
bener sih!
Proteksi
PRUCritical Benefit 88 Dari Prudential
Atas
dasar tersebut Prudential meluncurkan produk terbarunya yaitu PRUCritical
Benefit 88. PTM
atau Penyakit Tidak Menular memang berpotensi menyebabkan kesulitan keuangan.
Menurut hasil riset pada tahun 2014 -2015 dari ASEAN Cost in Oncology terungkap
bahwa dari 9513 pasien yang mengidap kanker hampir 50% mengalami kebangkrutan
dan 29% meninggal dunia.
Bapak.
Premraj Thuraisingam selaku Chief Agency Officer Prudential Indonesia
menyatakan bahwa pasien dan keluarganya harus dilindungi dari dampak keuangan
akibat penyakit kritis. Beliau berharap bahwa produk baru dari Prudential
yaitu PRUCritical Benefit 88 dapat
memberikan ketenangan kepada nasabah beserta keluarga yang tengah terkena penyakit kritis.
Berjuang
melawan penyakit kritis pastilah sangat menguras emosi serta fisik pasien dan keluarganya.
Hal tersebut juga dapat mengganggu perencanaan keluarga. Dampak dari penyakit
kritis bukan saja kematian dan kecacatan, namun beban keuangan berupa biaya
rumah sakit dan biaya hidup.
Melalui
slogan ‘Proteksi Terjamin, Uang Pasti Kembali’ PRUCritical Benefit 88 menawarkan
beragam manfaat sebagai berikut :
- Perlindungan komprehensif untuk meninggal atau 60 kondisi kritis tahap akhir, tanpa periode masa bertahan hidup (survival period)
- 10% Uang Pertanggungan untuk angioplasty tanpa mengurangi UP PRUCritical Benefit 88 dengan maksimal 200 juta rupiah
- 200% tambahan UP akan dibayarkan jika tertanggung meninggal karena kecelakaan sebelum usia 70 tahun
- Perlindungan sampai dengan usia 88 tahun dengan jangka waktu pembayaran premi yang dapat dipilih yakni selama 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun atau premi tunggal
Uang
Pasti Kembali
- 100% Uang Pertanggungan akan dibayarkan bila Tertanggung Utama masih hidup dan polis masih aktif sampai usia 88 tahun atau
- Jaminan manfaat 100% pengembalian premi pada tahun Polis ke-20. Jika nasabah memilih pengembalian premi, maka polis berakhir
Menurut Bpk. Paradikma Subawa, selaku AM Product Marketing Prudential Indonesia diluncurkannya
PRUCritical Benefit 88 dengan tagline #JalaninBareng sesuai dengan komitmen
brand baru dari Prudential yaitu : Listening. Understanding. Delivering. Prudential
dengan filosofi WE DO saat ini memiliki empat fokus yaitu : We Do Wealth, We Do
Health, We Do Good dan We Do Technology.
Peluncuran
PRUCritical Benefit 88 merupakan perwujudan dari fokus We Do Health yang sudah
merupakan komitmen dari Prudential. Solusi lengkap terkait penyakit kritis yang
tidak hanya mencakup perlindungan biaya pengobatan rumah sakit saja, namun juga
membantu biaya hidup sehingga memberikan ketenangan pikiran pada para nasabah.
Prudential
juga berkomitmen untuk terus mensosialisasikan pentingnya gaya hidup sehat
untuk mendukung Gerakan Hidup Masyarakat Sehat dari pemerintah. Germas paling
sederhana yang bisa kita lakukan adalah : mengkonsumsi sayur & buah,
aktifitas fisik minimal 30 menit sehari dan rutin memeriksa kesehatan.
Hidup
sehat memang perlu dilakukan oleh kita semua, tapi memiliki proteksi juga tidak
kalah penting.
semoga sehat selalu ya mak...dulu ikut Pru juga, tapi karena dari kantor ada asuransi juga ga lanjut, biar ga double2.. tapi kayanya kalau nanti udah pensiun perlu asuransi dari swasta juga nih
ReplyDeletewaduh jangan lari ke kaar mandi membenturkan kepala Maak...enggak ada duanya itu kwkwk
ReplyDeleteMendingan yuk kita janji barengan biar lebih sehat tahun ini dan ...sampai nanti.:)
Tosca dulu mbak, resolusi awal tahun selalu kepengen jalanin hidup lebih sehat, tapi ya hidup kok ngalirnya gini-gini ajaaa.. sampai-sampai suka parno kalau mau cek kesehatan atau baca tentang artikel kesehatan, jangan2 eh jangan2.
ReplyDeleteWaduuh.. Ngeri banget ya. Penyakit yang tidak menular menyebabkan kematian cukup tinggi juga. Dan itu karena gaya hidup yang enggak sehat.
ReplyDeleteBegaya hidup sehat godaannya memang macam-macam. Saya pun mengalaminya. Meskipun saya jarang begadang, tapi saya seringnya makan makanan fast food :(
Pengen hidup sehat tuh resolusi klise. Tapi tanpa bukti nyata dan mulai biasakan diri, gak akan bisa. Perlu pengingat, misalnya orang terdekat biar bisa #JalaninBareng dan tak terasa berat. Ya gak?
ReplyDeleteSaya mah udah nyerah deh kalau lari. Tiap weekend, kalau olahraga di jogging track, biasanya suami aja yang lari. Saya memilih jalan kaki beberapa putaran. Kalau lari, lututnya suka protes hehehe. Resolusi sehat saya juga sama. Pengen terhindar dari berbagai penyakit
ReplyDeleteMenjalani pola hidup sehat juga jadi resolusiku di tahun 2019 ini. Udah mulai ikut senam setiap pagi dan sore lewat yutub. Insya Allah berikutnya kurangi cemilan.
ReplyDeleteDuh Teh Erry suka makan gorengan dan mie instan aja, badan masih langsing tapi tetep harus olahraga ya. Apalagi aku nih, perlu banget olahraga. Badan udah melar, rentan sakit.
ReplyDeleteIya nih aku jg ga kuat lari. Pertanda kondisi fisik sudah menurun. Harus diupgrade lagi nih
ReplyDeleteLangkah awal mengubah kesehatan emang dari diri sendiri dan... Pelan tapi pasti ya. Banyak orang yang maunya instan...
ReplyDeleteIya emang, penyakit tidak menular juga yang banyak ngabisin anggaran biaya kesehatan di negeri ini, itu dari berita yang saya baca. Kalau bahas kesehatan, yang muncul adalah kesadaran tak berdaya. Sadar harus olahraga teratur, makan seimbang, istirahat cukup, dan minimalkan stress. Realitanya you know lah, teh.hahaha...
ReplyDeleteBTW, soal jogging itu, saya juga ngalamin. Target lima putaran, di putaran ketiga sudah banyak perenungan "kenapa..kenapa..kenapaa?" ealah..malah curhat..maapkeen :D
Duh resolusiku ini juga teh, lumayan tahun lalu udah bisa ngga begadang, rajin olahraga dan ngejus, semoga tahun ini lanjut..sehat selalu ya semuanya aamiin
ReplyDeletePenyakit zaman now emang serem2 ya mbak :( Kudu bener2 memperhatikan dan mempraktikkan gaya hdiup sehat. Pakai asuransi kayak gini jg prlu buat proteksi diri dan keluarga.
ReplyDeleteEnak amat ada jogging track di komplek rumahnya.
ReplyDeleteKalau daku, selain proteksi berupa dana, ku juga bertekad rutin tiap pagi, 20 menitlah jalan kaki, keliling kampung
Semakin bertambah info, semakin tau betapa pentingnya memiliki asuransi ya. Makasih Mbak.
ReplyDeleteMakasih banyak buat sharingnya, jd lebih ngerti....
ReplyDeleteproduk - produk Prudential emang keren banget yah, penting emang punya asuransi
ReplyDeleteBeruntung ya dapat banyak wejangan seputar kesehatan plus cara mempersiapkan dana darurat, keren banget produk barunya prudential
ReplyDeleteWow banyak banget nih benefitnya, tfs eonni
ReplyDelete73%? Banyak bgt ya Teh yg meningg krn jantung kanker, hiks, apa kabar akh juga yanh kalau olahraga kalau pas lagi inget doang hiks
ReplyDeletePrudential dari dulu emang yg paling inovatif kalo masalah perasuransian, hihihi
ReplyDeleteSemoga sehat selalu, mak. TFS, infonya bermanfaat banget <3
ReplyDeleteHahahaha, sama teh...
ReplyDeleteOlahraga kayak cuma jadi aksesoris yg dipake kalau inget.
Tobat kapan tobat? :))
Hihihi...sama aja ternyata. Resolusi hanya tinggal resolusi aja. Dari tahun kemarin, resolusi saya juga pengen ngejalanin gaya hidup sehat. Kenyataannya, yaa...gitu deh! :)) Paling susah itu, olah raga :)
ReplyDeleteHuhuhu... aku jadi keingetan gaya hidupku sendiri yang kacau. Berisiko banget kena penyakit kritis. Mulai sekarang kudu banget deh menata gaya hidup. Biar lebih sehat
ReplyDeletePenting banget yaap biar kita punya pegangan dan gak stress di masa tua.. prudential mmg aktif banget, deh
ReplyDeleteAku masih males olahraga nih, Ry hahaha.... dan emang bener gorengan itu godaan iman yang sulit ditolak. Wih asik nih bisa balik algi duitnya, ya. Anggap aja nabung pensiun. Moga kita dikasih umur panjang, sehat dan berkah ya
ReplyDeleteTeh.. aku jadi tertampar ini soalnya tara olahraga, serem-serem penyakit sekarang tuh :( Ternyata menjaga pola hidup aja nggak cukup ya, perlu ada proteksi juga biar aman, salah satunya punya asuransi kesehatan.
ReplyDeleteEalah,tapi badan tetep langsing,bisa gituh,hahahha..... iya pola tdr,udah pengen bener ada aja request dadakan... Mi,masak ini dong,udah malam... udah tdr jadi tambah malem,makan malam pula,besoknya gak olahraga sungguh sempurna merusak diri,huhu.... prudential ya... boljug.
ReplyDeleteProteksi dan pencegahan ya, Teh mesti ada 22nya. Akutu idupnya juga ga sehat dan suka menunda-nunda huhu
ReplyDeleteSama... Teh... Suka begadang dan makan gorengan.
ReplyDelete😆😆😆
Memang penting banget proteksi dan pencegahan ini.