Melindungi Anak dari Pelecehan Seksual

Tuesday, February 26, 2019


Hati gue bagai teriris membaca berita yang tengah berseliweran beberapa waktu belakangan ini tentang pelecehan seksual pada anak. Kayaknya kok makin sini kasusnya jadi semakin banyak dan korban pun semakin muda sih. Korbannya tuh rata-rata masih berusia SD, yang mana dadanya aja masih belum tumbuh dan bisa dipastikan belum ada ada edukasi sama sekali tentang seks.

Udah sakit jiwa nih orang-orang. Aslik emosi gue!

Gue akui bahwa selama ini baik di blog, twiter atau IG sebenernya gue memang lebih suka nulis hal-hal yang receh, ringan dan membahagiakan saja. Paling banter heboh ngebahas drama korea doang. Tapi kali ini gue beneran emosi dan merasa harus menuliskannya. Hati gue sebagai seorang ibu benar-benar merasa terusik.

Pentingnya Edukasi Seks

Selama ini mungkin orang tua mikirnya membahas seks dengan anak mah nanti ajalah kalau mereka udah remaja, udah datang bulan atau udah mimpi basah. Ngebahas seks dengan anak tuh rasanya campur aduklah. Berasa malu, canggung dan bingung harus mulai dari mana. Sebagai ibu gue sangat memahami keengganan tersebut. Gue juga sama kok. Pengennya dinanti-nanti aja.

Tapi kalo melihat kasus yang berkembang belakangan ini, bahwa para predator menyerang anak-anak kita di usia yang masih muda banget, maka sudah sepantasnya para orang tua menyingkirkan keenganan tersebut. Dan mulai memberikan edukasi seks kepada anak-anak kita sebagai proteksi mereka. Sesegera mungkin!


Jalan Pikiran Seorang Predator

Betahun-tahun yang lalu gue pernah menonton talkshow Oprah Show yang membahas tentang pelecehan seksual. Gue teringat saat itu Oprah melakukan wawancara dengan seorang predator tentang modus mereka ketika sedang mengincar mangsanya.

Sampai detik ini setiap kali mengingat isi wawancara tersebut, gue masih merinding dan bergidik ngeri lho.

Apabila diperhatikan kasus pelecehan terhadap anak polanya seringkali mirip. Pelaku biasanya adalah orang yang dikenal, bisa keluarga dekat atau orang yang dihormati. Pelecehan dilakukan secara berkali-kali. Ketika kasusnya terbongkar baru ketahuan bahwa ternyata korbannya banyak. Bukan hanya satu anak saja.

Mengapa pelecehan bisa terjadi berkali-kali? Bahkan sampai bertahun-tahun? Mengapa sang anak tidak melapor kepada siapa pun? Mengapa sang anak hanya diam saja? Jawabannya adalah KARENA SANG ANAK TIDAK TAHU DAN TIDAK MENYADARI BAHWA SAAT ITU IA SEDANG DILECEHKAN.

Pada saat itu, predator yang diwawancara oleh Oprah menyatakan bahwa trik yang dipakai untuk melecehkan seorang anak adalah BUJUK RAYU! Karena apabila predator melakukannya dengan cara kasar atau paksaan, maka sang anak kemungkinan akan melapor. Itulah sebabnya ia selalu melakukannya dengan cara halus dan lembut sehingga si anak merasa tertipu dan menganggap bahwa tindakan tersebut merupakan ungkapan sayang sang predator. INI BENERAN BANGSAT BANGET SIH!

Seorang predator bahkan dengan keji menyatakan bahwa setiap kali sedang melecehkan seorang anak, ia selalu berulang kali mengucapkan kata-kata yang kurang lebih seperti : Kalau dielus seperti ini rasanya gimana? Enak kan? Kamu suka kan?

Hal ini dilakukan untuk menipu dan mencuci otak sang anak bahwa seakan-akan hal seperti ini memang menyenangkan dan sang anak juga menikmatinya! Hal itulah yang membuat sang anak tidak berani untuk mengadu dan pada akhirnya dilecehkan sampai bertahun-tahun lamanya.  JAHANAM BANGET LAH!

Salah satu korban pelecehan anak yang sudah beranjak dewasa pun diwawancara. Ia menyatakan bahwa ketika sedang dilecehkan dia memang merasa ada yang aneh, tapi tidak bisa menemukan letak kesalahannya di mana. Ia berpikir bahwa yang melakukannya adalah orang yang ia percaya, sayangi dan hormati. Sang predator pun berkali-kali menyatakan bahwa hal itu merupakan ungkapan rasa sayangnya. Jadi ia hanya bisa diam.

Ketika telah dewasa dan paham tentang seks barulah ia menyadari tentang apa yang terjadi di masa kecilnya. Ia pun merasa bersalah & berdosa. Penyesalan terbesar korban adalah MENGAPA SAAT ITU IA HANYA DIAM DAN TIDAK BERBUAT SESUATU. Beberapa kali ia mencoba untuk bunuh diri karena tidak sanggup menanggung beban rasa bersalah.

Mari Kita Lindungi Anak-Anak Kita

Gue nonton talkshow ini di TV kabel udah lama banget sebelum Fathir lahir, mana tanpa subtitle pulak. Tapi gue masih teringat kengerian yang ditimbulkan ketika menonton acara tersebut lho.

Dialog yang paling gue ingat dan menggema terus di relung hati gue adalah penyesalan sang korban yang telah beranjak dewasa karena ketika dilecehkan  ia hanya diam dan tidak berani melawan.

Gue juga teringat wawancara si predator yang menyatakan bahwa setiap kali mengincar mangsa, ia selalu mencari korban yang submisive atau tidak berani melawan. Dia selalu melakukan uji coba terlebih dahulu. Bila ketika disentuh atau dirayu sang korban berani menolak atau melawan maka ia akan mundur dan mencari mangsa lain. Ia akan mencari mangsa yang minim resiko.

Ayo para orang tua, mari kita bangkit bersama dan lawan para predator yuk! Gue aslik gerah dan muak sama kasus pelecehan anak yang semakin banyak terjadi lho.

Mari kita bekali anak-anak kita dengan pendidikan seks sesuai usia mereka. Minimal beri tahu mereka untuk tidak membolehkan SIAPA PUN untuk menyentuh organ intim mereka. Dan mari ajari anak kita untuk berani menolak atau melawan ketika ada yang melakukannya! Ayok mulai dari sekarang!

Semoga anak-anak kita selalu dilindungi yaaaah!
*peluk Kayla dan Fathir erat-erat*

36 comments:

  1. Kita nyuruh hati2 sama orang asing, eh malah orang terdekat yang perlu diwaspadai juga skr ya. Udah pada kerasukan apa ya orang-orang itu.
    Penting banget anak-anak dikasih tau dari dini buat perlindungan juga. Galak dikit anak sama orang gpp kali ya, kok aku jadi parno juga ya.

    ReplyDelete
  2. Bener banget tuh, Ry. Justru banyak kejadian di mana oknumnya adalah orang terdekat. Dan seringkali juga kita gak langsung menyadari itu. Makanya penting banget anak-anak diajarkan sex education. Jangan tabu deh membahas yang seperti ini.

    ReplyDelete
  3. Seram ya mba , amit amit kalau terjadi sama keluarga.

    Biasanya predator karena dahulunya pernah di perlakukan sama kaya yang ia lakukan sekarang.

    Edukasi pada anak penting agar tidak terjadi pelecehan seksual

    ReplyDelete
  4. Para predator meski lakukan perawatan agar tidak lagi melakukan nya.

    Minta lindungan Tuhan agar anak kita terhindar dari pelecehan seksual. Amiin

    ReplyDelete
  5. Akupun suka kesel kenapa predator itu harus ada hiks.. anyway thanks for sharing mbak, informasi ini sangat aku butuhkan, secara anak-anakku sudah mulai besar nih.. ada yang TK dan SD, sudah saatnya edukasi tentang seksual aku informasikan sedikit demi sedikit agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan

    ReplyDelete
  6. Predator ada dimana saja dan jaman sekarang anak laki-laki dan perempuan sama2 harus diperhatikan benar. Kalau saya sedari dini sudah mengajarkan si kecil apa saja yang tidak boleh dipegang oleh orang lain. Kalau ada orang baru yang memanggil berlari sekuat tenaga dan sambil berteriak.
    Aku juga was-was banget lihat sekarang mana saudara dan mana yang dikenal maka lebih waspada, apalagi anak-anak SD yang mudah banget dibujuk rayu dengan makanan atau hal-hal yang menyenangkan.
    Terima kasih artikelnya mba, benar-benar buat aku lebi care sama anak-anakku.

    ReplyDelete
  7. Sama ngeri mba makanya pengen jelasin ke anak tentang hal ini tapi dgn bahasa yg mudah dicerna. Moga Allah selalu menjaga anak anak kita dimanapun berada. Merasa sedih kalau di luar jangkauan kita. Peluk anak anak

    ReplyDelete
  8. Dulu pendidikan seksual anak dini itu dianggap hal yang negatif, tapi sekarang anak anak sudah harus dibekali pendidikan seksual sedini mungkin. Semoga anak2 kita dijauhkan dari hal2 yang negatif ya bi... Aamiin

    ReplyDelete
  9. Bener banget mba. Akupun bener bener mewanti anakku untuk hati hati sama orang asing. Jangan biarkan area pribadinya dipegang dan kalau ada apa apa harus cerita ke aku

    ReplyDelete
  10. Kadang saya gak ngerti sama jalan pikiran predator. Apa sih untungnya merusak mental anak2...kalau berbicara secara dewasa, rasanya tak mungkin sang predator itu akan puas setelah menjamah anak2 yang belum dewasa... Tapi ya itulah bisa jadi iman mereka kurang sehingga menghalalkan segala cara. Yang lebih mengenaskan lagi bila mendengar cerita anak disabilitas diperkosa ayah kandungnya... Duh dimana sisi kewarasan dia. Inilah pentingnya pendidikan seks dan proteksi diri terhadap anak. Kadang predator itu datang dari lingkungan sekitar kita yang paling dekat.

    ReplyDelete
  11. Ya Allah pingin nangis membayangkannya. Untuk soal ini memang saya selalu wanti2 ke anakku, jangan pernah mau dipegang2 siapapun di bagian2 tertentu, meski itu omnya sendiri. Cara menjaga diri lainnya juga saya jelasin pelan-pelan tapi rutin.

    ReplyDelete
  12. Aamiin ya Allah ..

    Mba aku bacanya sambil ga puguh perasaan dan berulang2 istighfar. Setuju banget dg semua yg mba tulis. Anak2 tu polos ya 😣😣😣

    Semoga anak2 kita selalu dlm lindunganNya aamiin

    ReplyDelete
  13. Betul sekali kata Mppkratne karena pernah bunda berpartisipasi dlm acara yg menyangkut hal2 seperti ini .Yang menyebabkan adalah si Pelaku melakukannya karena dia pwrnah diperlakhkan seperti itu. Hal ini akan berulang terus deperto sebuah rantai yg tak bisa putus. Akan terus, truus...berulang dari orang ke orang tanpa ada rasa rasa bersalah. Penataran, penyuluhan, bagi para korban perlu dilakukan dalam segi agama, kesehatan sangat perlu ditingkatkan dan dipanta. Semoga para pelaku tdk akan pernah melakukan bal yg dilakukan orang kepadanya. Stop di situ dan kembali ke jalan yh benar. Perkuat bentenh agama. Aamiin

    ReplyDelete
  14. Saya ingat waktu kecil hampir jadi korban pelecehan seksual juga, mbak. Waktu itu emang saya belum paham apa-apa karena ortu juga tidak mengajarkan saya tentang pendidikan seks. Syukurnya waktu itu saya masih bisa menghindar kalau nggak apalah jadinya saat ini.

    So, mengenalkan anak tentang pendidikan seks sejak dini memang penting banget karena di luar sana masih banyak predator yang bebas berkeliaran mencari mangsa. Jadi tugas orang tua benar2 harus memahamkan si kecil.

    ReplyDelete
  15. Aku pun ngeri dan beneran cemas kalo baca berita tentang pelecehan seksual gitu. Kayaknya aku sampe kepikiran dan kata suamiku, Allah kasih aku anak cowok. Misal dikasihnya anak cewek, keman aja pasti aku ikutin saking parnonya akutu

    ReplyDelete
  16. Aku tuh ada dua berita yg bikin aku lemes kalo beritanya itu lewat temlen. Satu pelecehan seksual pada anak yg kedua kalo ada keluarga hancur gara2 pelakor. Gemes pengen nyincang pelaku.

    ReplyDelete
  17. Ya Alloh ngeri bacanya Mba. . Lingkungan yg nggak nyaman bgt buat anak berkembang klo udah ada yg begini nih. Semoga selalu dlm lindunganNYA seluruh anak2 dimanapun berada

    ReplyDelete
  18. Teh, aku baca yg bagian oprah show ini merinding sendiri. Sejauh ini, aku baru membekali si ken dg ngasih pijakan kalau jangan mau dipegang bagian bagian tubuhnya sm siapapun termasuk org dekat kecuali emaknye. Dah, semoga keluarga kita, anak2 kita, dijauhkan sama Allah dari yang namanya predator anak. Aamiin

    ReplyDelete
  19. bener-bener yaaa Mba, kita harus ekstra super duper hati-hati dengan para pengintai anak-anak di luar sana. Bekali anak-anak dengan pengetahuan yang diperlukan untuk menghindari kejahatan ini

    ReplyDelete
  20. Aah, jadi begitu mengapa terjadi berulang kali tapi si anak enggak melapor. Ya karena dia merasa disayangi dan nothing is wrong. Thank you infonya ya mbak. Makin mawas diri buat edukasi seks ke anak.

    ReplyDelete
  21. Hiks aku ngeri juga predator dmn2. Gak cuma anak cewek tapi anak cowok jg jd incaran.
    Memang sangat penting ya mbak melindungi anak2 kita dan membekali mereka dengan pendidikan seks.

    ReplyDelete
  22. Dunia makin kejam ya teh, kita harus bekali anak anak kita dengan ilmu yang cukup supaya mereka tangguh dan mau bersuara jika memang ada yang tidak benar. Punya anak dua cowok dan satu cewek juga jadi tantangan, apalagi pas ada berita incest anak retardasi mental yang dapat kekerasan seksual dari ayah dan kakaknya. Berasa pengen nyunatin sampai habis #ehh

    ReplyDelete
  23. Aamiin..
    Jaman now emang serba khawatir ya, banyak banget pelecehan seksual pada anak ini, suka merinding euy...
    Semoga pihak yang berkaitan banyak bantu menindaki mereka2 yang bejat, hhhrrrgg

    ReplyDelete
  24. Aku punya kenalan kak, waktu kecil dia mengalami pelecehan seksual tapi karena waktu itu dia masih kecil jadi selow aja eh begitu dewasa dan dia paham kalau itu ga boleh dan termasuk pelecehan seksual dia jadi sedikit depresi terus akhirnya berdampak ke keharmonisan keluarga nya, jadi emang baiknya pelecehan seksual pada anak ini harus benar benar diberantas

    ReplyDelete
  25. Iya mbak, saya juga geram sama.orang orang dewasa yang pikirannya ngerusak. Kesel banget. Jadi parno ngeliat anak anak dibaikin sama orang lain, takut aja pas Meleng dikit dia bikin ulah. Kasian anak anak sekarang ga kayak anak jaman dulu ya. Bisa main tanpa kuatir ada predator.

    ReplyDelete
  26. Aku dikit2 ngajari ponakanku untuk tidak terlalu dekat dg orang asing bahkan sama saudara pun jgn aneh2. Kukasih tahu juga anggota tubuh yg gak boleh disentuh. Semoga anak2 kita jauh dr pelecehan ya

    ReplyDelete
  27. Predator anak ini memang mengerikan yaa, Teh. Ya Allah, semoga anak-anak kita semua dilindungi dari makhluk menakutkan ini, amiiiin

    Oh iyaa, ada tanda-tanda yang bisa dikenali gak sih dari predator anak ini, Teh? Supaya kita bisa mencegah anak-anak kita dekat dengannya gitu

    ReplyDelete
  28. Dan yang lebih mengerikan, kadang korban dari predator itu biasanya akan jadi pelaku juga kalo udah dewasa yaa, huhuhu kayak jadi lingkaran setan :(

    Ya Allah, kok saya jadi takut yaa, huhuhu :(

    ReplyDelete
  29. Berarti anak-anak harus diajarkan untuk melawan ya. Tapi gimana kalau malah dibunuh karena melawan? Kayaknya banyak juga kasus yang begitu. Semoga anak-anak kita dilindungi Allah.

    ReplyDelete
  30. Semoga anak kita jauh-jauh deh ya dari pelecehan seksual. Untuk mencegahnya saya udah kasih tau bagian mana yang tidak boleh di pegang siapapun dan mereka harus menjaga itu semua.

    ReplyDelete
  31. Ngomongin yang kayak begini tuh ngeri ya. Tapinya harus. Aku sendiri waktu kecil pernah ngalamin. Walopun cuma ringan, tapinya bikin marah dan sedih. Mana dulu gak bisa curhat ke siapa2. Ke ortu takut. Ke temen2 malu. Tabu banget kan ya dulu ngomongin kayak gini. Ngomongin menstruasi aja rasanya malu banget. Jadinya sekarang, aku ke anak2, sebisa mungkin aku terbuka ngomongin soal yang begini. Ke anak perempuan atau pun ke anak bujang. Biar mereka aware dan gak jadi korban atau pun pelaku. Semoga anak-anak kita selalu dalam lindungan-Nya, ya.

    ReplyDelete
  32. Peluk anak-anakku erat juga laaahh... Iya, miris banget ya. Semakin tingginya tekanan hidup, para predator ini makin banyak dan mencari korban kemana-mana. Sungguh keterlaluan.
    Ikhtiar kita ya dengan memberikan edukasi seks kepada anak agar mereka tau saat kapan ada kondisi 'genting' yang sebaiknya dijauhi dan dilawan.

    ReplyDelete
  33. Asli sih emang kalau ngomongin itu emang bisa jadi ngegas dan ngajarin anak kecil juga musti terus2an diingetin

    ReplyDelete
  34. ngeri banget ya kak... dan emang bener, anak2 harus diedukasi mengenai pendidikan seks sedini mungkin... mulai dari sebut alat kelamin mereka dengan nama yang sebenarnya, dan bukan dengan nama asing... trus aku ngajarin supaya yang boleh sentuh cuma mami dan papi doang, yang lain ga boleh...

    ReplyDelete
  35. Hiks jadi sedih, gimana ya ngajarinnya supaya anak berani teriak kalo ada yang nyentuh2 dia

    ReplyDelete

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS