Ibu yang Baper!

Tuesday, March 12, 2019

Akhirnya saat itu tiba juga!

Gue sudah tahu bahwa moment seperti ini pasti akan tiba dan gue sudah mempersiapkan hati gue sebaik-baiknya.  Gue pikir, gue sudah siap. Tapi sepertinya gue terlalu gegabah dalam menilai situasi ini, karena gue rasa gue tidak akan pernah bisa siap menghadapi moment ini.

POKOKNYA GUE BAPER!

Saat ini Fathir sudah berusia 9 tahun dan duduk di kelas 3 SD. Awalnya gue tidak menyadari sih, namun perlahan tapi pasti gue mulai yakin bahwa Fathir saat ini telah masuk ke fase tersebut. Fase yang bikin gue baper.


Ketika sedang jalan bareng dengan anak-anak, gue memiliki kebiasaan untuk selalu menggandeng tangan mereka. Pegangan tangan dengan mesra gitu lah yah. Suatu hari gue lagi jalan berdua bareng ama Fathir ke mall. Seperti biasa, dengan reflek gue menggandeng tangan Fathir. Tapi secara perlahan dan sangat halus Fathir melepaskan gandengan tangan gue. Nah lho!

Awalnya gue pikir sih karena dia pengen ngapain gitu, jadi gue pun tidak menyerah dan mencoba untuk menggandeng tangannya sekali lagi. Dan lagi-lagi secara lembut dan penuh taktik ia melepaskan gandengan tangan gue HUHUHUHU!

Kemudian ada beberapa kejadian lain lagi sih. Setiap pagi gue mengantarkan Fathir ke sekolah dengan mengendarai motor. Ritual kita setiap pagi biasanya adalah, Fathir membuka helm kemudian mencium tangan gue dan gue pun balas mencium dahinya sembari tersenyum dan mengucapkan kata-kata penyemangat. Ucapan gue biasanya : selamat belajar yah sayang, nanti semangat yah ulangannya, atau jangan lupa minumnya diabisin yah. Macem-macem sih.

Tapi beberapa waktu belakangan ini, Fathir kalau turun dari motor bawaannya selalu buru-buru. Kayak yang pengen cepet-cepet pergi. Setelah mencium tangan dengan tergesa-gesa, ketika mau dicium dahinya dia kayak sedikit membuang muka sehingga gue cuma kedapetan cium rambutnya doang. Dan sebelum gue sempat mengucapkan apa-apa dia udah lari terbirit-birit sambil teriak : assalamualaikum!!

OMG! ANAKKU SEKARANG UDAH GEDE DAN UDAH MALU UNTUK DIPELUK DAN DICIUM IBUNYA DI DEPAN UMUM HUHUHUHUHU!!


Seperti yang telah gue ungkapkan di awal tulisan, tentu saja gue sudah mengetahui tentang hal ini bahkan telah mempersiapkan hati gue untuk menghadapi fase ini. Iya, gue udah tahu kalau di usia tertentu anak laki-laki bakal merasa risih kalau disayang-sayang ibunya di depan umum karena gak mau dianggap manja atau ‘anak mami’ sama temen-temannya. Udah mulai jaim dia. IYA, GUE UDAH TAHU KOK! UDAH TAHU!

TAPI TETAP AJA SIH GUE BAPER! Bodo amat lah pokoknya gue baper, udah hakimi aja aku! HAKIMI AKU! HAHAHAHA

Gue pun sudah mengobrol dari hati ke hati sama Fathir mengenai hal ini. Dan ia pun mengakui bahwa ia memang sudah mulai merasa malu kalau dipeluk dan dicium mamanya di depan umum. Tapi ia berkali-kali meyakinkan gue bahwa walaupun ia bersikap seperti itu, bukan berarti gak sayang sama mamanya. Fathir pun MASIH tetap mau kok dipeluk dan dicium mamanya, tapi kalau lagi di rumah aja BHAHAHAHAHA, okay lah fair enough.

Fathir sekarang tingginya sudah se-telinga gue lho, wajar aja kalo udah mulai jaim
Kalau lagi baper kayak gini, biasanya sih gue suka baca tulisan-tulisan lama gue di blog tentang anak-anak ketika masih kecil. Sayang sekali beberapa tulisan lama gue tentang anak-anak banyak yang sudah raib karena dulu diposting di blog lama gue di blogdetik yang sekarang sudah almarhum.

Gue teringat dulu suka bikin beberapa seri tulisan tentang Kayla dan Fathir di blog. Kalau tulisan tentang Kayla sih karena dia udah ABG, tulisan gue biasanya berkisar tentang ketidakpahaman atau kegelisahan gue tentang cara berpikir dia. Pernah gue posting di Problema Orang Tua Millenial : Tentang Jatuh Cinta dan Pacaran, trus di tulisan Seleb Generasi Millenial yang Tidak Gue Pahami ada juga Bercandaan Anak Zaman Sekarang : Tapi Mamah Nyangu

Gue ubek-ubek draft blog lama gue nyari tulisan tentang Fathir dan nemu sih, ada tulisan tentang Fathir yang berusia 5 tahun dan ternyata gue re-publish di blog cadangan gue : Curahan Hati Anak Usia 5 Tahun.

Kemudian gue nemu tulisan yang dulu pernah gue publish di blog lama gue ketika Fathir masih berusia setahun. Dan ketika membacanya  gue langsung berasa mellow dan makin baper huhuhu. Gue re-post aja yah.

Fakta Penting tentang Anak Usia Satu Tahun

Target : Fathir
Usia : 1 tahun
Film kesukaan : Elmo, Pororo, Kamen Rider

Hobi : mengejar kupu-kupu, menjilat lantai, menarik kaca mata Abah, tiduran di halaman mesjid, makan semut *kalo gak kelihatan mama*, menarik rambut teteh yang sedang tidur, mengorek-ngorek tempat sampah untuk mecari bungkus pilus yang sudah dibuang mama.

Kata Mutiara : Kalau main tuh harus pakai sendal, karena menginjak batu tuh sakit sekali lho! Belum lagi kalau sampai dimarahin mama.

target observasi
Berdasarkan observasi yang dilakukan pada sang target, berikut ini adalah beberapa pesan yang ingin gue sampaikan kepada para ibu di luar sana yang saat ini memiliki anak berusia satu tahun :

Tidak perlu merasa kaget, terperangah atau terperanjat ketika tiba-tiba saja elo menemukan panci di ruang tamu, katel di lemari baju atau centong nasi di meja rias. Biasa aja. Karena itu artinya elo kelupaan mengunci lemari dapur dengan iketan rambut.


Tidak perlu merasa bersalah dan merasa menjadi orang yang paling jorok sedunia apabila pada suatu hari elo menemukan remah-remah nasi kering di lipatan selimut. Santai saja.

Mari kita prediksi : di jam makan siang, ketika kita telah berhasil menyuapkan nasi beserta sayuran *brokoli* kepada sang target, maka ia akan belari secepat kilat ke kamar dan berpura-pura bersembunyi di balik selimut. Sementara kita pun kembali asyik menonton acara gosip.

Kemudian sang target akan keluar dari kamar dengan menampilkan ekspresi polos dan lucu seakan-akan ia telah menelan suapan tersebut. Kita pun tertipu mentah-mentah dan memberi kecupan sayang sembari berujar, “Anak mama makan sayurnya pinter banget sih!”

Berhati-hatilah memilih jenis cemilan untuk anak usia satu tahun. Hindari memberikan coklat, terutama ketika baru mengecat rumah karena dikhawatirkan tembok rumah kita akan terpapar cap jari yang terbuat dari coklat.

Kita tidak akan pernah bisa membereskan tempat tidur dengan baik dan benar. Karena baru saja kita mulai melipat selimut, maka sang target akan langsung naik ke atas kasur, meloncat-loncat dengan penuh semangat sembari tertawa-tawa sehingga kita tidak akan tega untuk menyuruhnya turun. Saran gue adalah : pasrah saja.

Tidak perlu merasa malu atau hina ketika tiba-tiba saja di suatu acara arisan, elo secara tidak sadar mendendangkan lagu Soundtrack Ninja Ranger yang seharian itu terngiang-ngiang terus di kepala elo. Menolong sesama manusia, menumpas kejahatan, jiraya, ninjutsu, pasukan ninja ranger! Bilang aja itu lagunya Afgan yang baru!


Duh, perasaan gue malah makin campur aduk gak karu-karuan ketika membaca tulisan-tulisan gue di blog ketika Fathir masih kecil. Karena masih teringat dengan jelas perasaan gue saat itu ketika menuliskannya. Saat itu gue sedang merasa 'kewalahan' menghadapi kelakuan Fathir yang 'clingy' atau 'nge-buntut' banget ama gue. Dia selalu mengikuti ke mana pun gue pergi, bahkan ke kamar mandi sekali pun. Kadang bikin gue kesel dan emosi. Hahahaha

Gue teringat saat itu, gue berasa lelah banget dan pengen Fathir cepet gede dan mandiri supaya gue gak perlu merasa repot dan ribet. Ternyata, sekarang gue mulai merindukan kelakuan Fathir yang bawel dan selalu gelendotan ama gue di mana pun dan kapan pun hahahahaha.

Yah, ini memang fase yang harus kita lalui sebagai seorang ibu sih. Gue juga tahu kok, tapi tetap aja gue pengen menuliskannya di blog ini dengan penuh rasa baper hahahaha.

Buat para ibu yang saat ini punya anak balita dan lagi berasa lelah atau kewalahan karena selalu dibuntuti dan digelendotin anaknya terus meneru, pesan gue adalah dinikmati aja yah. Karena suatu saat nanti elo akan kangen dengan masa-masa itu. Percaya deh ama gue!

41 comments:

  1. Percayaaa, karena aku juga sudah mengalaminya hahaha.
    Kadang memang suka kangen masa anak-anak kecil dulu, pengin mengulang masa-masa itu, padahal ya waktu itu penginnya mereka cepat gede dan mandiri.
    Semangat mbak Erry, akan tiba saatnya nanti si anak lanang amat sangat sulit sekali kalo mau difoto, ada waktu ketika anak-anak lebih milih nonton bioskop bareng teman-temannya dan mamanya nggak diajak, akan tiba saatnya nanti mereka memilih kuliah di luar kota dan rumah jadi sepi *duuuuuh ini kok malah curhat di sini ya, maafkeuun haha :D

    ReplyDelete
  2. Makasih ya teh udah ngingetin. Kadang ada sih perasaan gitu, pengen bocah2 cepet besar mandiri dan diriku bisa bebas menumpas kejahatan bersama pahlawan bertopeng *lah.

    ReplyDelete
  3. Mbak, mohon maaf, bisakah ukuran huruf diperbesar? Mata saya plus dan tak pakai kacamata jadi lelah bacanya. Lebih nyaman baca ukuran huruf yang besar. Saya biasa menulis di woed ukuran 14 enis huruf arial. Mbak bisa googling mengenai jenis huruf dan ukuran yang baik agar pembaca nyaman. Hanya sekadar saran saja Mbak. Mohon maaf, ya. Terima kasih.
    Palung saat ini 9 tahun, sudah malu jalan bareng mamahnuya sambil dipegang tangan di muka umum, mamah jelas kerap kesal. Itu di jalan kampung. Kalau di kecamatan mah mau saja pegang tangan mamah karena tkut hilang, he he.
    Sekarang masih tidur bareng dan suka dipeluk serta sun. Saya nikmati saja karena sadar suatu saat kelak Palung akan besar dan ogah demikian lagi. Namun penting bagi saya untuk tetap menjaga ritual peluk dan sun di rumah agar anak bisa tetap merasakan kehangatan dan kasih sayang.

    ReplyDelete
  4. Huahahaha ... Welcome to the club! Gitu memang. Kalau masih kecil pengen cepet gede. Udah gede pengen dikecilin lagi. Kita sebagai ibu gampang bener baper, ya :D

    ReplyDelete
  5. aku juga kayaknya harus mempersiapkan diri untuk fase2 kayak gini nih... sekarang jayden masih mau dicium2 sebelum masuk sekolah, masih mau gandengan tangan juga, tapi uda mulai bisa bilang sayang sama temennya yang cewe hahahaha...

    ReplyDelete
  6. Waaah kayak gitu yaa ternyata perasaan orang tua ketika anak-anaknya mulai gede, hehe. Saya juga sebagai pelaku nih, kadang juga ga mau digandeng atau dirangkul sama bapak kalau di tempat umum pas lagi jalan-jalan.

    Tapi betul, meskipun kita udah pada gede dan agak canggung kalau disayang-sayang di tempat umum, kita tetao sayaaaaaaang sama orang tua. Hehe

    ReplyDelete
  7. Percaya, pakai banget!

    Aku juga alami hal yang sama dengan putriku yang kini menginjak remaja.
    Lebih suka hangout dan menghabiskan waktu sama sahabatnya.

    Aku bahkan suka "iri" kalau dengar pas doi telepon sama genknya, begh, ngakak sepuasnya, aura cerianya seperti "tumpah-tumpah" gitu deh, hahaha...


    Jadi, setuju banget, nikmatilah semua momen-momen tumbuh kembang buah hati kita, karena semuanya hanya terjadi satu kali. Tak lebih tak kurang, titik!

    ReplyDelete
  8. wah tehhh, aku jadi melo juga bacanya. Sekarang aja si K kadang malu-malu gitu loh kalau dicium pas ngantar sekolahnya.

    Jadi inget pertama kali ketemu sama fathir dia masih 3 tahun dan masih dibelakang mamanya terus sambil ngintip-ngintip. Waktu sangat cepat berlalu ya >.<

    ReplyDelete
  9. Percayaaaa
    Aku belum punya anak tapi ada ponakan cilik2 dan usia di bawah Fatir udah gak mau ditium2 lagi. Di rumah pun tiumnya kadang terpaksa kalau minta sesuatu. Gemez aku tuh!

    ReplyDelete
  10. Heheheh aku pun begituuu.. waaupun bapernya biasa ajaaa. Si Bo udah mau 13 tahun dan udah abegeh banget yang asyik dengan dunianya sendirii judulnya. Well, nikmati ajaa yaa

    ReplyDelete
  11. Wah saya jadi ingat pas si kecil juga ikut kemanapun emak pergi. Sekarang udah 4 tahun udah punya keinginan sendiri, udah seneng main, pengen deh punya anak cowok lucu gitu y Allah hehe

    ReplyDelete
  12. Aiih...jagoan gantengku dah mau remaja nih.. *dan mamahnya makin baper deh! Haha...
    Ry, gue ingat banget selalu hepi baca cerita ttg Fathir dg gaya lucunya ataupun bahasa antiknya itu..haha...kangen...

    ReplyDelete
  13. Anak sulungku sudah masuk fase 2, kalo disekolah ketemu bundanya hanya senyum dari jauh sambil dadah", kalo dulu pasti dia nyamperin dan minta peluk.. Yuk baper bareng mba

    ReplyDelete
  14. Fathir kayaknya seusia adekku deh, dia juga udah ga mau dimanja dan dicium mama, apalagi di depan umum, selalu ngelak hehe udah berubah drastks

    ReplyDelete
  15. hahaha ternyara4 jilat lantai itu banyak juga ya. padahal kau sampai setres liat anak kok jilatin lantai ya ampyunn hahaha. iyah kadang menguatkan hati gak mudah ya entar tiba2 sudah malu dipegang huhu

    ReplyDelete
  16. Fathir udah semakin ganteng aja.
    Aku malah lebih suka digandeng ortu lho mba, mungkin karena dulu jarang bertemu karena mereka sibuk kerja.

    ReplyDelete
  17. biasalah anak laki2 itu takut dibilangin temannya anak mami

    ReplyDelete
  18. Sekarang aja aku udah sering baper teh, baper kalau fathan ngambek nggak mau dipeluk karena kalah rebutan perhatian emaknya sama Fakhira, duh sedih deh, kebanyakan baper nih emaknya

    ReplyDelete
  19. Been there... ini bujangku baru kelas 3 SD aja juga udah mulai malu dipeluk dan dicium di depan umum. Kalau yg cewek sih mpe sekarang masih nda pa2 dipeluk2 dan diciyum2 dimana2, sayangnya ga bisa setiap hari ketemu dia. Laahh...malah jadi kangen kan. Tanggung jawab nih Mb Erry ;)

    ReplyDelete
  20. Virtual huh mbakkk anak pertama aku juga usianya beranjak remajaaaa dan sudah ngga mau diajak ajak pergi misalnya ke mall atau kondangan, maunya main dirumah aja hiks.. padahal ya waktu kecil mau diajak jalan.. kadang suka ada yang hilang kalo jalan tanpa anak hiks harus siapkan mental alias jangan baper melihat perubahan mereka ya mba

    ReplyDelete
  21. Duh kakak sama banget kaya aku...ini anakku kelas 5 udah malu cium pipi kanan kiri di depan umum huhu. Tapi masih mau sih kalau di rumah hehe.

    ReplyDelete
  22. Iya mbak, saya sekarang mencoba berdamai dengan keadaan, saat ini masih digelendotin saki, mungkin gede dikit dia dah main sama temen temennya dan risih sama emaknya yang mirip spion. Hihi

    Kayak anakku yang pertama. Susah banget menyelami hatinya. Tapi Alhamdulillah dia tetep curhat sih sama saya, cuma kudu hati hati komentarin ya heuheu *eh jadi ikut curcol

    ReplyDelete
  23. Hihi saya jadi kebayang kalau babyku juga udah gede kayak Fathir, bakal bersikap demikian juga ya mbak dan pastinya saya bakal ngerasaain baper kayak yang mbak rasakan

    ReplyDelete
  24. Ternyata sama-sama punya anak bungsu umur 9 juga nih. Duh aku harus siap-siap baper juga ya kalau ditolak kaya gitu. Kalau digandeng sih masih mau tapi Alvin udah gak mau dicium depan sekolah :-D
    Nah aku akalinnya jadi di rumah udah dicium2 dulu deh.
    Gpp dicoba aja terus lama-lama mudah-mudahan Fathir luluh dan gak buat baper emaknya lagi
    Fathir masih chubby fotonya yang umur 1 tahun

    ReplyDelete
  25. Baca ini saya pun ikutan baper Teh, duh kayaknya saya pun akan mengalami hal yang sama huhuhu. Anakku saat ini berusia 7 tahun dan sepertinya saya pun harus mulai mempersiapkan diri "ditolak" secara halus seperti itu :(

    ReplyDelete
  26. Anak laki-laki biasanya memang begitu yaa, Teh? Duhhhh saya jadi harus lebih sering peluk cium anak saya nih sebelum dia malu dipeluk cium mamanya karena merasa diri udah besar :(

    ReplyDelete
  27. MasyaAllah nggak kerasa ya mba waktunya eh udah gede aja si adek
    dan kalau mau dicium poponya di depan umum udah malu hahahhaha

    ReplyDelete
  28. Fathir mirip banget sama Mama.... ya iyalah hehehehe.
    Anakku yang gede 12 tahun, kalau di rangkul masih mau, tapi kalau di cium di tempat umum juga udah malu, sama dengan adeknya yang 9 tahun, tapi lkalau di rau dia kadang masih mau. Tapi ya gitu tolah toleh dulu, kalau sepi baru mau nyium, tapi secepat kilat wkwkwk.
    Di usia segini, berarti normal ya kalau sikap anak seperti itu..

    ReplyDelete
  29. Kalau masih kecil mah masih ga nolak ya mba kalau dicium2 depan umum heheheh.

    ReplyDelete
  30. Anakku yg kecil umurnya 4 tahun tapi masih ngintil aja kemana emaknya pergi hahahaha

    ReplyDelete
  31. Anakku yg cowok sdh mau SMP kalo di rumah masih sering ndusel ndusel aku tapi kalo di luar udah ga mau. Malu sama teman-temannya katanya, hihi

    ReplyDelete
  32. hauuhhh baper
    suatu saat aku juga bakal ngalamin
    fase ini
    heheh jadi bisa ikutan mempersiapkan hati kayak mbak

    ReplyDelete
  33. Baper mode on padahal. Si. Gen. Belum 2th

    ReplyDelete
  34. Tetehhhh dan kini aku lagi difase Rayi adalah fans terberatku ditangisin pas ke toilet, dah kayak ditampolin satu RW nangisnya cuman ditinggal solat doang alhasil solatku ga keruan, aku ge sampe esmosih wkwkwk dan aku juga berharap Rayi cepet mandiri ternyata baca ini aku jadi baper olangan :(( maka nikmatilah fase ini ya karena nanti ga akan keulang lagi

    ReplyDelete
  35. Fathir cakeeeps, udah gede yaa.. :D Aku pun lagi baper, teh.. Anakku padahal baru TK B, tapi kalo aku anter sekolah trus ada miss-nya di gerbang atau ada ibu temennya gak mau aku kiss-kiss dan gak mau toss juga.. Bapeeerr hahaha.. Tapi samaan, kalo di rumah masih mau sih diuyel-uyel.. Hehe 😁😁

    ReplyDelete
  36. Anak cowok emang beda jauh sama anak cewek ya teh, Aira anakku seumuran Fathir juga 9 thn, tapi dia enjoy2 aja di peluk n dicium emaknya di depan umum. Hahaha. Berarti aku juga bakal ngalamin kayak gini juga pas Dzikri nanti, huhuhu. Untung dzikri masih 4 bulan, masih ada waktu utk uyel-uyel dia sampai puas. Hahaha

    ReplyDelete
  37. Iyaaa duh aku sekarang lagi masa rempong punya anak 3 kecil kecil semua

    ReplyDelete
  38. Sama. Aku juga pasrah weh, kayak sekarang di tas kerja tiba-tiba ada centong2an, ada buku dongeng. Karena aku yakin suatu saat akan merindukan hal ini

    ReplyDelete
  39. Teteeeeh... Sumpah aku baper bacanya 😭😭😭
    Anak kita udah mau remaja aja. Inget pas panik ngadepin perubahan Rasi terus WA Teteh. Kita setrong 😘

    ReplyDelete
  40. Aku termasuk ibu yang baperan. Agak-agak panik karena bocah udah mau gede dan butuh bayi lagi buat dicium-cium dan dipeluk-peluk, hihihi.

    ReplyDelete
  41. Wih, Fathir udah gede & tinggi ya Teh... Duh, baca ini jadi ikutan baper. Aku blm ngalamin sih, tapi tar bakal kealamin juga, soalnya anakku cowok jg, tp skrg masih bayi. Bersiap menghadapi fase rempong balita deh

    ReplyDelete

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS